Tahukan kalian bahwa wisatawan yang mengunjungi Jepang dikenakan pajak akomodasi di banyak kota. Apakah kalian sudah terbiasa dengan biaya pajak di Tokyo, Osaka, Kyoto, dan Fukuoka? Akankah aturan yang berbeda berlaku selama Olimpiade Tokyo 2020? Bagaimana dengan pajak berganda? Artikel ini mencakup semua yang perlu kalian ketahui tentang update pajak akomodasi 2020 kota-kota besar di Jepang, yang harus dibayar.
Tokyo: Kota Pertama di Jepang dengan Pajak Akomodasi
Pajak akomodasi di Tokyo dibebankan kepada pelancong yang tinggal di sebagian besar fasilitas penginapan. Besarnya dihitung berdasarkan tarif per malam (per setiap orang). Tokyo memperkenalkan pajak akomodasi pada tahun 2002 dan kebijakan ini dikritik oleh warga Tokyo sendiri, mengklaim itu adalah "penggandaan pajak atas pada pajak konsumsi."
Dengan harapan untuk meningkatkan daya tarik Tokyo sebagai kota kosmopolitan, tamu di hotel dan ryokan (penginapan Jepang) sekarang dikenakan biaya tambahan. UU Bisnis Hotel menyatakan bahwa akomodasi yang belum menerima izin, dengan kata lain penginapan pribadi seperti beberapa yang terdaftar di Airbnb, tidak dikenai pajak (harap konfirmasi langsung dengan pemilik penginapan yang kalian kunjungi).
Accommodation Rate (per person, before tax) | Amount of Tax |
Under 10,000 yen | No tax |
10,000 15,000 yen | 100 yen |
Over 15,000 yen | 200 yen |
Pajak akomodasi ini terpisah dari pajak konsumsi yang diterapkan oleh pemerintah Jepang. Bagaimana pajak wisatawan ini dikumpulkan dan tarifnya ditentukan oleh pemerintah daerah masing-masing. Di Tokyo, kalian akan dikenakan biaya jika biaya akomodasi kalian per orang untuk satu malam lebih dari 10.000 yen. Pajak ini hanya berlaku untuk biaya hotel, jadi makanan dan biaya tambahan, seperti sarapan dan makan malam, tidak termasuk. Biaya ini didasarkan pada biaya penginapan sebelum pajak. Misalnya, jika ongkos kalian adalah 9.800 yen (satu orang/malam) tetapi berjumlah 10.780 dengan pajak, kalian tidak akan diharuskan membayar pajak akomodasi.
Pajak dihapuskan selama Olimpiade Tokyo 2020
Selama Olimpiade 2020 dan Paralympic Games, kemungkinan akan ada kenaikan tajam harga tiket untuk hotel dan akomodasi lainnya. Untuk mengurangi beban pada pelancong, Tokyo telah memutuskan untuk melepaskan pajak akomodasi dalam jangka waktu tiga bulan dari 1 Juli (Rabu) hingga 30 September (Rabu) 2020.
Osaka: Kota Kedua yang Mengikuti Tokyo! Penginapan pribadi juga dikenakan pajak.
Mengikuti jejak Tokyo, Osaka, kota terbesar kedua di Jepang, memperkenalkan pajak akomodasi pada 2017. Penginapan swasta juga dikenakan pajak ini. Selain itu, biaya diatur dalam empat kategori sesuai dengan tarif akomodasi.
Osaka juga mengantisipasi lonjakan wisatawan ke kota itu selama Olimpiade Tokyo dan Paralimpiade 2020. Dengan demikian, Pemerintah Prefektur Osaka berencana untuk meningkatkan fasilitas wisata dengan pendapatan dari pajak akomodasi.
Accommodation Rate (per person, before tax) | Amount of Tax |
Under 7,000 yen | No tax |
7,000 15,000 yen | 100 yen |
15,000 20,000 yen | 200 yen |
Over 20,000 yen | 300 yen |
Kyoto: Pajak yang Tidak Terhindarkan
Setelah Osaka, Kyoto selanjutnya memperkenalkan pajak akomodasi pada 1 Oktober 2018. Penginapan pribadi juga dikenai pajak disini.
Di Kyoto, pajak akomodasi diatur dalam tiga kategori. Apa yang membedakan Kyoto dari Tokyo dan Osaka adalah kota ini tidak membebaskan siapa pun dari pajak. Semua tamu harus membayar pajak akomodasi sebesar 200 yen atau lebih. Biaya ini juga yang tertinggi di Jepang.
Accommodation Rate (per person, before tax) | Amount of Tax |
Under 20,000 yen | 200 yen |
20,000 50,000 yen | 500 yen |
50,000 yen | 1,000 yen |