Berita Jepang | Japanesestation.com

Matcha adalah salah satu jenis minuman teh yang memiliki warna hijau pekat. Matcha dikenal sebagai minuman dengan aroma teh yang intens serta rasa yang manis. Kemudian, orang-orang pun banyak yang mendefinisikan bahwa matcha adalah teh dari Jepang. Lalu, dikarenakan warnanya, sangkaan bahwa green tea sama dengan matcha pun banyak bermunculan.

Sejak tahun 2015-an, matcha menjadi booming lantaran mulai dijadikan varian rasa makanan, terutama camilan manis dan kudapan penutup seperti puding, biskuit, kue, bahkan kare. Di pasar swalayan pun, berbagai minuman serbuk seperti matcha latte sudah bersandingan dengan kopi sebagai pilihan minuman instan. Rasa yang terdapat pada makanan dan minuman varian matcha kerap kali terasa manis. Berkat hal-hal tersebut, matcha pun digilai banyak orang, terutama kalangan muda.

Hal Mendasar yang Mungkin Belum Kamu Ketahui Tentang Matcha
matcha latte (gambar: touristjapan)

Namun, benarkah semua hal yang disebutkan tadi benar?

Kita kenali dulu lebih jelas apa yang dimaksud dengan green tea di Jepang. Sebenarnya, Jepang memiliki bermacam-macam teh tradisional yang digolongkan dalam green teaMatcha adalah salah satunya, dan ragam green tea Jepang lainnya adalah sencha, hojicha, kukicha, dan lain-lain.

Maka, pernyataan bahwa matcha adalah teh hijau khas Jepang masih bisa dibenarkan. Namun, kalau berbicara bahwa teh hijau Jepang adalah matcha, hal tersebut tidak sepenuhnya dibenarkan.

Mengenai rasa matcha, sebaiknya kenali dulu proses yang dilalui agar lebih mudah mengerti asal rasa matcha. Proses matcha mempunyai peran yang besar terhadap rasanya.

Setelah dipanen, daun matcha harus diuapi terlebih dahulu agar warna hijaunya tetap cantik dan tidak cepat membusuk.

Hal Mendasar yang Mungkin Belum Kamu Ketahui Tentang Matcha
Daun teh yang diuap (Gambar: LIVE JAPAN)

Proses selanjutnya, daun teh yang akan dijadikan matcha dikeringkan dengan mesin yang 'meniup' daun tersebut dan didinginkan. Di tahap seperti ini, daun-daun teh disebut sebagai aracha, yang berarti teh mentah.

Hal Mendasar yang Mungkin Belum Kamu Ketahui Tentang Matcha
Daun teh yang didinginkan (Gambar: LIVE JAPAN)

Setelah proses pengeringan selesai, daun-daun teh aracha tersebut dibagi-bagi untuk menggolongkan kualitasnya. Proses ini juga diikuti dengan pembuangan batang daun, dan biasanya dilakukan dalam mesin yang berbentuk seperti drum. Bagian yang tersisa ini kemudian disebut tencha.

Hal Mendasar yang Mungkin Belum Kamu Ketahui Tentang Matcha
Daun teh yang akan disortir (Gambar: LIVE JAPAN)

Golongan kualitas biasanya dibagi menjadi dua: kualitas tinggi dan kualitas dapur. Biasanya, matcha dengan kualitas tinggi memiliki warna hijau segar, dan digunakan untuk keperluan upacara minum teh saja. Sedangkan, matcha kualitas dapur warnanya tidak terlalu segar. Namun, matcha berkualitas inilah yang kerap kali dijadikan bagian dari kudapan manis dan lain-lain.

Proses terakhir yaitu menggiling tencha sampai menjadi bubuk halus. Pada zaman dulu, penggilingan ini dilakukan secara manual dengan perkakas batu. Sekarang, tencha digiling dengan roda berbahan granit yang geraknya sangatlah pelan.

Hal Mendasar yang Mungkin Belum Kamu Ketahui Tentang Matcha
Daun teh telah digiling dan menjadi bubuk (Gambar: LIVE JAPAN)

Untuk penyajian sebelum diminum, bubuk matcha perlu dituangkan air panas dan diaduk-aduk sampai larut dengan chasen, pengaduk khusus teh berbahan bambu.

Hal Mendasar yang Mungkin Belum Kamu Ketahui Tentang Matcha
Matcha yang diaduk dengan chasen (Gambar: Eater)

Dengan begitu, perbedaan jelas antara matcha dengan green tea lainnya terletak pada pengolahan daunnya saat akan disajikan. Teh yang umumnya kita minum pengolahannya persis dengan green tea, yakni dikonsumsi dengan cara menyeduh daun teh yang kemudian disaring dan biasanya dibuang.

Sedangkan dalam proses penyajian matcha, daun teh yang sudah digiling harus dilarutkan dengan air sampai benar-benar menyatu. Seluruh bagian daun yang digiling menjadi bagian dari minuman ini. Karena itulah aroma matcha lebih terasa bau daunnya, dan rasanya sedikit lebih pahit dari teh lainnya. Di luar hal tersebut, faktor lain yang memengaruhi rasa matcha adalah dari daerah mana daun teh yang digiling tersebut berasal.

Jadi, saat kamu berkunjung ke sebuah restoran yang memiliki menu bernama "green tea", jangan berharap bahwa yang akan datang ke mejamu pasti adalah minuman dengan warna hijau yang pekat. Lalu, jika kalian mendapatkan kesempatan untuk mencicipinya, terutama saat upacara minum teh, jangan berharap bahwa rasanya akan manis seperti seperti kudapan dengan rasa matcha. Rasa matcha memiliki estetika tersendiri: tidak terlalu manis, dan tidak terlalu pahit, dan ada rasa lain yang tidak bisa ditemukan pada produk minuman lain.

  Featured image: sweetsofjapan Source: LIVE JAPAN