Setelah diangkat ke layar lebar dan menjadi film Jepang kesayangan para pecinta manga, sekuel dari Rurouni Kenshin (2012) bertajuk Rurouni Kenshin: Kyoto Inferno (berjudul asli Rurouni Kenshin: Kyoto Taika-hen) telah hadir di Indonesia sejak pekan lalu. Rurouni Kenshin yang diangkat dari manga karangan Nobuhiro Watsuki ini, merupakan salah satu film adaptasi manga populer yang paling banyak disukai ketimbang judul-judul adaptasi lain seperti Dragon Ball, 20th Century Boys, dan Astro Boy.
Jika diamati, popularitas film Rurouni Kenshin setara dengan beberapa film yang berdasarkan judul manga lainnya seperti Old Boy, Death Note, maupun Azumi. Karakteristik Himura Kenshin selaku tokoh utamanya, dimainkan dengan sangat apik oleh aktor Takeru Sato. Melirik kisah Rurouni Kenshin: Kyoto Inferno yang disutradarai oleh Keishi Otomo, film ini dimulai dengan kehadiran tokoh antagonis kesayangan para penggemar, yaitu Makoto Shishio. Aktor tampan Tatsuya Fujiwara memerankan sang karakter secara tepat dengan watak yang bengis dan ambisius.
Tanpa basa-basi, Shishio langsung mengungkapkan ambisinya untuk menguasai Jepang saat bertemu dengan Saito Hajime di awal film. Di situ, terlihat bagaimana kejamnya aksi sang legenda samurai keji itu bersama para kaki tangannya yaitu Komagata Yumi, Seta Sojiro, dan Sadojima Hoji. Masih membahas Shishio, latar belakang sang antagonis turut diperlihatkan dalam film ini dengan alur yang mudah dicerna. Bahkan rencana-rencana Shishio untuk menguasai dan menghancurkan Jepang di sepanjang film Rurouni Kenshin: Kyoto Inferno, dibuat dalam format plot twist yang tak terduga.
Menyorot sang tokoh utama di dalam film, yaitu Himura Kenshin, sosok samurai legendaris yang sudah bertaubat dari membunuh itu, kini tinggal bahagia di dojo Kamiya milik kerabat wanita yang ditemuinya di film pertama, Kamiya Kaoru. Turut ditemani oleh Sagara Sanosuke, Yahiko Myojin, serta Takani Megumi, hari-hari Kenshin pun dijalaninya dengan suka cita. Hingga suatu hari ia dipanggil oleh kerabat lamanya yang merupakan Menteri Dalam Negeri, Okubo Toshimichi perihal kemunculan Shishio.
Kenshin lalu diminta untuk mengunjungi Kyoto demi bisa mengalahkan Shishio. Namun, ia tidak langsung menerima ajakan tersebut. Setelah berbagai insiden yang menimpa Kenshin dari waktu ke waktu, akhirnya ia memutuskan pergi ke Kyoto. Ia lalu bertemu dengan Misao Makimachi dan Kashiwazaki Nenji/Okina. Kenshin juga dicari oleh sosok bernama Aoshi Shinomori. Saat berada di Kyoto, sang samurai bercodet silang itu pun mati-matian mempertahankan Kyoto agar tidak menjadi korban dari rencana keji Shishio.
Pertempuran yang melelahkan akhirnya membawa Kenshin ke sebuah titik awal bahwa ia harus bisa menjadi lebih kuat lagi agar bisa mengalahkan Shishio dan membawa Jepang ke sebuah era damai tanpa adanya peperangan. Sesuai dengan beberapa trailer yang sudah ditayangkan beserta poster yang disatukan dengan film selanjutnya, bagian akhir dari Rurouni Kenshin: Kyoto Inferno dibuat menggantung agar para penonton penasaran untuk menyaksikan film ketiga, Rurouni Kenshin: The Legend Ends (Rurouni Kenshin: Densetsu no Saigo-hen).
Rurouni Kenshin: Kyoto Inferno memiliki banyak unsur yang lebih baik dan seru ketimbang film pertamanya. Watak seluruh karakter baik itu yang sudah muncul di film pertama maupun baru tampak di film kedua, terasa pas ketika menggabungkan karakteristik manusia asli dan komik sekaligus. Tak hanya itu, Rurouni Kenshin: Kyoto Inferno juga memiliki banyak adegan pertarungan yang terlihat lebih realistis. Meskipun banyak pakem samurai yang diabaikan di beberapa adegan pertarungan, namun gerakan setiap karakternya terlihat sangat luwes.
Kostum yang ada di dalam film juga terlihat lebih keren tanpa harus membuang corak asli di dalam manga maupun anime yang memang sudah menjadi ciri khas karakternya masing-masing.
Untuk urusan konspirasi politik, film ini juga mampu memberikan warna yang cukup bisa dinikmati tanpa harus terlalu menyelami permasalahan politik kala itu. Sehingga, penonton pun tidak pusing dibuatnya. Selain itu, bisa dikatakan pula bahwa Rurouni Kenshin: Kyoto Inferno adalah film terbaik yang pernah dimainkan oleh Takeru Sato. Aktingnya yang memukau selama menjadi Kenshin, mengalahkan perannya di beberapa film Kamen Rider Den-O (2007-2008) serta Beck (2010).
Meskipun nuansa ending film yang disajikan menyerupai pergerakan alur cerita The Hunger Games: Catching Fire, The Matrix Reloaded, serta The Hobbit: The Desolation of Smaug, akan tetapi Rurouni Kenshin tetap memiliki ciri khasnya tersendiri. Salah satunya adalah memunculkan karakter baru yang akan memiliki peranan penting di film ketiga nanti. Film ini bisa Anda saksikan bersama keluarga maupun teman di bioskop Blitzmegaplex terdekat. Sehingga, bagi para penggemar film laga Asia, terutama film Jepang, Rurouni Kenshin: Kyoto Inferno menjadi salah satu judul yang wajib tonton sepanjang 2014 ini.