Berita Jepang | Japanesestation.com

Pernah terbayangkan kah oleh kalian bagaimana rumitnya hidup tanpa menggunakan listrik? satu atau dua jam mungkin akan terasa baik-baik saja, bagaimana dengan 1 hari penuh? mungkin ada yang masih terbiasa, namun tetap akan menimbulkan kekacauan, dan bagaimana jika itu terjadi selama dua tahun lebih?

Film Survival Family merupakan film drama komedi asal Jepang yang rilis pada tahun 2016 lalu. Film ini dibintangi oleh Fumiyo Kohinata yang merupakan seorang kepala keluarga dan seorang pekerja kantoran bernama Yoshiyuki Suzuki,  mempunyai seorang istri bernama Mitsue Suzuki (Eri Fukatsu) serta dua orang anak bernama Kenji Suzuki (Yuki Izumisawa) dan Yui Suzuki (Wakana Aoi).

Pada awal film diperlihatkan suasana sebuah keluarga yang hidup cukup normal di daerah Tokyo, Jepang. Semakin lama akan semakin kita lihat bahwa keluarga ini merupakan sebuah keluarga yang sangat bergantung pada kenyamanan dunia moderen. Memakai listrik dan air seenaknya serta tidak mempunyai keahlian untuk mengolah makanan organik. Terlihat juga bahwa setiap anggota keluarga ini terlalu sibuk dengan urusan masing-masing dan sangat tidak harmonis. Ketika mendapatkan telefon dari Orang Tua sang Ibu yang tinggal di Kagoshima, dengan berbagai alasan para anggota keluarga yang lain berusaha untuk menolak berbicara dengannya.

Pada suatu hari, tiba-tiba saja listrik mati tanpa ada pemberitahuan sebelumnya dan tidak diketahui pula apa penyebabnya. Semua benda yang menggunakan listrik maupun batrai tidak bisa digunakan. Semuanya terheran namun tetap beraktifitas seperti biasa hingga satu persatu keanehan pun mulai terjadi.

Transportasi Tidak Bisa Digunakan

Sang Ayah pun tiba di stasiun, namun ternyata semua layanan kereta tidak bisa digunakan karena untuk bisa beroprasi kereta tersebut membutuhkan listrik, suasana stasiun menjadi sangat kacau karena banyak sekali orang yang datang namun tidak bisa pergi kemana pun.

Perkantoran Berhenti Beroprasi

Sesampainya di kantor, ternyata masalah tidak selesai begitu saja. Semua gedung tidak bisa dimasuki karena sistem keamanannya menggunakan listrik sehingga pintu tidak bisa dibuka sama sekali, hingga akhirnya pintu pun dibuka secara paksa. Namun, apa yang akan dilakukan setelah tiba di kantor? Semua dokumen pekerjaan tersimpan rapih di dalam arsip komputer yang tidak bisa digunakan, hingga akhirnya kantor pun diliburkan sampai keadaan membaik.

Sekolah Diliburkan

Ketika Kenji & Yui sampai di sekolah, ternyata kegiatan belajar dan mengajar pun terganggu, para guru kesulitan untuk sampai di sekolah dan para murid pun mengalami hal yang sama.

Sepeda menjadi alat transportasi yang paling efektif

Sepulangnya dari kantor, sang Ayah melewati sebuah toko sepeda yang ternyata sudah hampir diborong habis, tanpa pikir panjang sang Ayah pun membeli sepeda yang tersisa untuk perjalanannya pulang. Sesampainya di rumah sang Ayah mendapati seorang nenek tua yang duduk kelelahan di tangga karena lift tidak berfungsi. Bayangkan bila kalian tinggal di apartemen dengan lantai yang sangat tinggi? mampukah kalian menggunakan tangga setiap hari?

Cucian Kotor Semakin Menumpuk

Keadaan semakin buruk ketika listrik tidak bisa digunakan hingga satu minggu, keluarga ini sangat bergantung pada benda elektronik, kompor listrik, penanak nasi, dan mesin pencuci baju sama sekali tidak bisa digunakan, alhasil cucian semakin menumpuk dan kegiatan mencuci harus dilakukan dengan cara tradisional.

Uang Elektronik Tidak Akan Bisa Digunakan

Semua uang elektronik tidak bisa digunakan karena tidak adanya listrik untuk memprosesnya. Sang Ayah pun akhirnya pergi ke bank untuk mengambil tabungannya. Namun, kondisi semakin memanas sehingga akal sehat warga pun mulai terpengaruhi, dan bank pun dipenuhi oleh orang yang meminta tabungannya sembari emosi. Semua makanan di pertokoan pun habis tak tersisa.

Air Menjadi Sesuatu Yang Sangat Berharga

Semakin lama listrik mati, persediaan makanan dan air pun akan semakin menipis. Air bersih akan sangat berharga karena sulit untuk didapatkan, bayangkan jika kalian harus mengeluarkan uang sebesar ¥2500 atau sekitar kurang lebih Rp 300.000 hanya untuk sebotol air mineral?

Bandara Pun Tidak Bisa Digunakan

Dengan keadaan di Tokyo yang semakin memburuk, akhirnya keluarga ini pun memutuskan untuk pergi menuju ke Osaka karena terdapat rumor bahwa kota tersebut tidak mendapatkan pemadaman listrik. Keluarga ini pun memutuskan untuk pergi ke bandara menggunakan sepeda. Sesampainya di bandara, ternyata semua penerbangan pun tidak bisa berjalan, masyarakat yang kesal pun menjadi semakin anarkis dan tidak terkendali.

Suasana Kota Akan Menjadi Sangat Berantakan Seperti Kota Mati

Penjarahanpun mulai terjadi, suasana kota menjadi sangat berantakan. Sampah yang tidak dibersihkan, hingga posisi mobil yang berantakan karena tidak bisa digunakan sama sekali. Keluarga ini pun memutuskan untuk melanjutkan niatnya untuk pergi ke Osaka menggunakan sepeda. Mereka pun menghampiri sebuah toko buku untuk mencari sebuah peta, disinilah peran kalian sebagai pelajar di uji, mencari cara menggunakan peta dan mengkalkulasi jarak serta waktu yang dibutuhkan untuk bisa sampai kota yang ingin kalian tuju.

Sekantung Beras Lebih Lerharga Daripada Satu Buah Mobil Mewah

Sebelum melanjutkan perjalanan, keluarga ini pun berencana menyiapkan persediaan makanan dan mampir ke sebuah toko beras. Sang pemilik toko ternyata menolak semua pembayaran dengan menggunakan uang dan barang berharga, ia hanya mau menerima persediaan makanan lain untuk ditukarkan dengan beras miliknya. Seseorang berusaha menawarkan sebuah jam tangan mewah dan mobil mewah miliknya untuk di tukarkan dengan sekantung beras namun sang pemilik toko menolaknya.

Memikirkan Segala Cara Untuk Bisa Bertahan Hidup

Persediaan yang semakin menipis membuat keluarga ini memikirkan berbagai cara untuk bisa bertahan hidup, mulai dari meminum air aki, hingga memakan makanan kucing. Keadaan semakin bertambah buruk, ujian demi ujian di hadapi hingga pertengkaran di keluarga ini pun mulai terjadi. Sang Ayah dengan ke egoisannya, serta anak-anaknya yang selalu memikirkan diri sendiri lambat laun mulai berkurang. Pada saat inilah kebersamaan keluarga akan sangat terasa berarti.

Keluarga Merupakan Hal Yang Sangat Berharga

Ditengah keputusasaan mereka dipertemukan oleh seorang petani tua bernama Zennichi Tanaka (Yasuo Daichi) di sebuah desa dan akhirnya keluarga ini pun tinggal sementara di peternakan milik petani ini. Keluarga Suzuki membantu Tanaka mencari kawanan babinya yang hilang, dan keluarga ini pun mulai beradaptasi dengan kehidupan di peternakan. Kebaikan Tanaka membuat Yoshiyuki teringat dengan sang mertua, hingga akhirnya keluarga ini pun memutuskan untuk berpisah dengan Tanaka dan pergi ke Kagoshima untuk tinggal bersama sang mertua.

Padamnya listrik ini ternyata membawa pengaruh yang besar bagi keluarga ini, gaya hidup mereka pun berubah drastis dan menjadi keluarga yang lebih harmonis. Film Survival Family ini disutradarai oleh Shinobu Yaguchi, Film ini terpilih menjadi nominasi di International Film Festival & Awards in Macao pada tahun 2017.

Featured Images : Japan Times