Jika biasanya kegiatan arung jeram dilakukan dengan perahu karet, penduduk lokal Jepang punya cara unik tersendiri untuk melakukannya. Mereka menggunakan rakit kayu untuk menyusuri Sungai Kitayama di prefektur Wakayama. Kegiatan tradisional ini diturunkan secara turun-temurun sejak 400 tahun yang lalu.
Dihimpun dari berbagai sumber, tradisi yang bernama Ikada Kudari ini dikoordinasikan oleh para ikadashi (pemandu rakit) yang bertugas menavigasi sungai sepanjang 30 kilometer ini. Tujuannya untuk mendistribusikan pohon hinoki (pohon cemara) dan sugi (pohon cedar) yang banyak digunakan untuk mendirikan kuil-kuil di berbagai pelosok Jepang. Akhirnya pada tahun 1970-an, perjalanan liar ini diperkenalkan kepada para wisatawan.
Saat berarung jeram, wisatawan diwajibkan memakai pelampung dan menaiki kayu-kayu yang sudah diikat menjadi satu. Di bagian kiri dan kanan rakit telah dipasang pegangan. Para ikadashi tidak akan berada di satu rakit bersama para penumpangnya. Dan hebatnya lagi, mereka hanya berpegangan pada satu batang kayu sembari memandu rakit.
Untuk kalian yang ingin mencobanya, ternyata arung jeram yang mirip seperti ini, di Indonesia juga ada lho. Kegiatan tradisional ini bisa ditemui di Sungai Amandit, Kalimantan Selatan. Bahkan lebih ekstrem lagi, hanya dengan beberapa batang bambu yang diikat. Gak kalah keren kan!?
(all image: infinitelegroom.com)