Berita Jepang | Japanesestation.com

Pada hari Sabtu, 5 November, Suar Artspace mengadakan acara A NITE WITH TOKYOLITE yang akan diisi dengan penampilan musik, pameran fotografi, dan bincang musik. Acara ini merupakan perayaan kepulangan grup musik Tokyolite dari tur perdana mereka di Jepang.

a-nite-with-tokyolite-rayakan-musik-dan-bermusik-beserta-teman-teman-5Tokyolite merupakan grup musik beraliran funk-pop yang berbasis di Bogor yang digerakkan oleh Stevan Arianto (vokal, gitar) dan Alexander Bramono (bass) - dan kini, sepulangnya dari Jepang juga dilengkapi oleh Bintang Aditya pada drum. Setelah pada tahun 2013 mereka tampil di panggung Asia Versus Grand Prix di Jepang, pada bulan September 2016, Tokyolite terpilih sebagai perwakilan Asia Tenggara dalam Kansai Music Festival yang diselenggarakan di Osaka.

Kesempatan ini selanjutnya diambil oleh Stevan dan Alex untuk kemudian menggalang dana demi melanjutkan penampilan dalam bentuk 'Highlite Tour' yaitu tur secara independen ke 10 panggung di 5 kota: Kobe, Osaka, Kyoto, Fukui, dan Tokyo.

Menurut Alex, "Rasanya sayang kalau sudah jauh-jauh ke sana terus cuma main sekali. Kami sadar untuk bikin tur itu akan banyak sekali pengorbanannya. Tapi gak apa-apa, tur ini layak diperjuangkan karena benar-benar pengalaman pertama bagi kami di dalam dan di luar negeri."

Perjalanan, pengalaman dan inspirasi baru yang didapatkan selama dua minggu di Jepang ini kemudian mendorong Tokyolite untuk menggelar syukuran dan perayaan yang dikemas dalam bentuk micro-gigs di Suar Artspace. Suar Artspace adalah tempat berkumpul bagi pelaku dan penikmat seni.

"Karena ini homecoming show, kami gak sekadar ingin 'manggung' tetapi sekalian main bersama teman-teman, sharing dan berbagi pengalaman selama di sana," ujar Stevan.

a-nite-with-tokyolite-rayakan-musik-dan-bermusik-beserta-teman-teman-3 a-nite-with-tokyolite-rayakan-musik-dan-bermusik-beserta-teman-teman-4 Selain penampilan musik dari Tokyolite serta grup The Grgtz dan The Railroads, akan ada pameran foto selama Highlite Tour hasil dokumentasi fotografer Satria Khindi dan Baday Rayhan. "Sebenarnya pameran foto ini adalah ide spontan - berhubung temanya homecoming kami rasa akan lebih pas kalau ada dokumentasi selama di sana untuk memperkuat mood acara khususnya untuk mereka yang belum tahu tentang Tokyolite," ujar Satria.

a-nite-with-tokyolite-rayakan-musik-dan-bermusik-beserta-teman-teman-2A Nite with Tokyolite merupakan kali pertama Suar dalam menggelar pagelaran musik. Namun, hal ini dilihat oleh Suar Artspace sebagai bentuk eksplorasi sekaligus apresiasi terhadap semangat bermusik yang dimiliki oleh Tokyolite. "Tokyolite dari awal berani mengambil risiko dengan aliran musik yang berbeda, mereka juga serius sekali dalam bermusik - dari latihan rutin, merancang gigs dan tur. Semangat-semangat seperti ini yang selalu kami usung di Suar," tutur Nin Djani, juru bicara Suar. Nin menambahkan dengan adanya rangkaian pameran foto, Suar berharap kesempatan ini akan membuka kembali perspektif mengenai ekosistem musik masa kini yang sangat dekat dengan seni rupa dan kehidupan sehari-hari. "Berbicara tentang musik, kadang yang kita ingat adalah penyanyi/bandnya, padahal dalam skena ini banyak sekali seniman yang terlibat mulai dari fotografer, sound engineer, hingga penulis, ilustrator dan desainer."

Acara A Nite with Tokyolite gratis, terbuka untuk umum, dan akan berlangsung dari pukul 16:00.