Berita Jepang | Japanesestation.com

Pada tanggal 16 Juni 2017 lalu, game MMORPG buatan perusahaan game terkenal Jepang, Square Enix yang berjudul Final Fantasy XIV, telah membuka early access ekspansi terbarunya yang bertajuk Stormblood,  bagi para pemain yang telah melakukan pre-order game online tersebut sebelumnya. Seperti umumnya berbagai game modern, perilisan early access game ini pun tidak lepas dari error yang terjadi di dalamnya.

Pada hari pertama early access tersebut, karena banyaknya pemain yang ingin mencoba job baru seperti Samurai dan Red Mage pada ekspansi terbaru ini, selain  menimbulkan queue pada saat login, yang menyebabkan tidak semua pemain dapat langsung masuk ke Eorzea, dunia yang menjadi latar Final Fantasy XIV ini, juga terjadi beberapa masalah lain.

Di antara masalah yang terjadi tersebut, adalah adanya error yang tejadi saat pemain mengakses seorang Non Playable Character bernama Raubahn untuk melanjutkan quest jalan cerita utama. Disinyalir bahwa hal ini disebabkan oleh terlalu banyaknya pemain yang mengakses konten tersebut, sehingga untuk mencegah server crash, dilakukan pembatasan jumlah akses.

Jika pada umumnya pemain game online (dan orang di dunia nyata) hanya akan marah-marah dan hanya menunggu penyelesaian dari pihak administrator di saat menghadapi permasalahan seperti ini, para pemain Final Fantasy XIV ini melakukan hal yang tidak diduga untuk berusaha menyelesaikan masalah ini sendiri: mengantri.

Pemandangan di atas adalah antrian pemain untuk mengikuti quest tersebut yang terjadi di world Belias, di server yang berpusat di Jepang, Mana. Belias merupakan salah satu world yang bisa dianggap dusun dan hanya memiliki sedikit pemain jika dibandingkan dengan world lain, namun tetap terkena imbas error yang sama.

Antrian ini sendiri dibuat secara swadaya oleh para pemain yang berharap jika akses dilakukan tanpa bergerombol dan rapi, ada kemungkinan server tidak akan terbebani, dan akan berjalan lancar. Hebatnya, para pemain tidak mengeluh dan langsung masuk ke dalam satu barisan rapi begitu mulai diajak. Beberapa malah bercanda menyebutnya sebagai event handshake Raubahn.

Jika hal ini terjadi hanya di server Jepang saja, mungkin hal ini akan terlihat wajar, mengingat bahwa orang Jepang memang terkenal sudah terbiasa mengantri untuk melakukan segala hal, namun hal yang sama juga terlihat di berbagai world di berbagai server, di mana semua pemain melakukan hal yang sama di titik ini: mengantri, seperti yang terlihat pada beberapa cuitan Twitter dari pengguna Twitter @batsugeemu dan @vappywave di bawah ini.

Tertanamnya kebiasaan untuk mengantri tidak hanya di dunia nyata, namun juga di dunia virtual rasanya adalah hal yang patut untuk dicontoh di dalam kehidupan sehari-hari, sekaligus juga menambah satu nilai positif game online, yang dapat mengajarkan tata cara berinteraksi dengan orang lain dalam bermasyarakat.

Error yang terjadi pada NPC tersebut sendiri telah berhasil diselesaikan oleh administrator Final Fantasy XIV pada hari kedua early access, dan para pemain sudah bisa melanjutkan jalan ceritanya masing-masing tanpa perlu mengantri lagi. Final Fantasy XIV Stormblood sendiri mulai dibuka secara resmi pada tanggal 20 Juni 2017 ini.

(Featured image: Final Fantasy XIV Stormblood Japanese Official Website) (All other images: actual ingame screenshots)