Berita Jepang | Japanesestation.com

Rabu lalu, akun Twitter resmi seiyuu Toshiki Masuda, Megumi Nakajima, dan Kiyono Yasuno telah menyatakan pengunduran diri mereka dari peran masing-masing dalam anime Nidome no Jinsei wo Isekai de yang diangkat dari light novel karya MINE. Pada hari yang sama talent agency 81 Produce juga mengumumkan bahwa Nanami Yamashita juga mengundurkan diri dari anime tersebut.

Pencipta light novel yang menjadi inspirasi anime tersebut, MINE, beberapa waktu lalu tersandung sebuah kontroversi terkait dugaan penghinaan dan diskriminasi yang ia arahkan pada Tiongkok dan Korea Selatan, juga konten bersifat diskriminatif dalam novel tersebut.

Light novel Nidome no Jinsei wo Isekai de mengetengahkan seorang tokoh utama berkebangsaan Jepang bernama Renya Kunugi yang membunuh lebih dari 3000 orang menggunakan pedang Jepang selama masa perang Sino-Jepang—sebuah konflik antara Tiongkok dan Jepang yang berlangsung selama 1937-1945 dan menjadi bagian Perang Dunia kedua—, hidup sampai berusia 94 tahun dan membunuh 2000 orang lagi sepanjang hidupnya, dan setelah kematiannya, ia hidup kembali sebagai seorang pemuda berusia 18 tahun di dunia lain.

Beberapa netizen percaya bahwa membuat anime dengan tokoh utama yang membunuh ribuan orang Tiongkok dalam sebuah kejadian sejarah yang benar-benar terjadi merupakan hal yang tidak pantas. Meskipun ada juga sebagian netizen yang berpendapat bahwa jumlah tersebut adalah hiperbola dan novel tersebut sendiri merupakan karya fiksi sehingga hal tersebut tidak menjadi masalah, netizen lain berkomentar bahwa angka yang berlebihan tersebut tetap merendahkan Tiongkok, terutama mengingat betapa banyaknya korban yang muncul dalam kejadian sejarah tersebut di dunia nyata.

Tidak hanya isi novelnya saja, beberapa cuitan MINE di twitter juga tidak lepas dari pengawasan netizen. Beberaa cuitannya selama 2013-2015 yang terlihat mengkritisi Tiongkok, juga ditengarai sebagai ujaran kebencian terhadap Tiongkok. Selain berisikan opini yang kontroversial, cuitan tersebut juga menyebut Tiongkok—yang seharusnya ditulis dengan huruf 中国 chuugoku—ditulis dengan huruf kanji 虫国, yang meski sama-sama dibaca chuugoku, namun berarti negara serangga. Selain itu, beberapa cuitan MINE pada tahun 202-2014 juga ditengarai mengandung sentimen anti-Korea dan menggunakan eufemisme merendahkan yang serupa terhadap Korea Selatan.

MINE sendiri merespon kontroversi tersebut dengan merilis sebuah permintaan maaf pada hari Selasa lalu, melalui rangkaian beberapa cuitan. Selain mengungkapkan penyesalannya, ia juga menambahkan bahwa ia tidak berharap mereka yang terluka atas perbuatannya memaafkan dirinya, namun ia ingin memberikan permintaan maaf yang tulus. Selain menghapus semua cuitannya, MINE juga berencana untuk menghapus akun Twitter miliknya setelah permohonan maafnya menyebar.

Mengenai novel Nidome no Jinsei wo Isekai de, MINE telah menyadari tulisannya yang “kurang baik” dan “serampangan”, dan karenaya ia akan menghentikan penayangan novelnya di Shosetsuka ni Naro. Ia juga berencana untuk mendiskusikan dengan penerbit, mengenai kemungkinan memperbaiki edisi cetak terkait novel tersebut.

Adaptasi anime dari light novel ini dijadwalkan untuk mulai tayang pada Oktober mendatang. Keempat seiyuu yang mengundurkan diri sedianya akan memerankan tokoh Renya Kunugi, Rona Chevalier, Shion Femme Fatale, dan Creator dalam anime tersebut.

(All images: Nidome no Jinsei wo Isekai de Official Website)