Berita Jepang | Japanesestation.com

Tahun lalu, mangaka Rurouni Kenshin, Nobuhiro Watsuki dituduh atas kepemilikan video porno anak dibawah umur dan Tokyo Summary Court atau pengadilan yang khusus menangani kasus – kasus ringan pun memerintahkannya untuk membayar denda sebesar 200.000 yen. Baru-baru ini, Weekly Shonen Jump edisi digital versi bahasa Inggris yang dirilis Viz Media, tidak mempublikasikan chapter baru untuk manga Rurouni Kenshin Hokkaido Arc dalam terbitan terbarunya, Senin lalu.

Sebelumnya, serial manga yang sangat populer di Jepang ini telah kembali dirilis di majalah Jump SQ terbitan Shueisha, setelah memutuskan hiatus sejak bulan Desember lalu. Sebelum hiatus, Viz Media secara bersamaan menerbitkan juga manga dalam bahasa Inggris. Pada saat manga tersebut hiatus, perusahaan penerbit Shueisha berkomentar bahwa mereka menilai kejadian ini dengan sangat serius, dan mengatakan jika Watsuki juga telah mengungkap penyesalannya yang sangat mendalam.

Ketika mengumumkan kembalinya manga, pihak dari majalah tersebut menyampaikan bahwa Watsuki kini menjalani hidup dengan penyesalan dan refleksi diri, tetapi Shueisha dan Watsuki memutuskan melanjutkan manga ini untuk menjawab keinginan para penggemar.

Nobuhiro Watsuki sendiri pertama kali meluncurkan 28 volume manga Rurouni Kenshin di majalah Shonen Jump pada tahun 1994, dan telah dicetak lebih dari 60 juta eksemplar. Manga ini bercerita tentang sosok Kenshin Himura, yang pernah menjadi pembunuh mematikan selama Restorasi Meiji, dan mencoba menemukan kehidupan baru.

Manga tersebut kemudian diadaptasi menjadi serial anime TV sebanyak 95 episode, sebuah film anime, tiga film live-action, dan masih banyak lagi. Beberapa surat kabar seprti Daily Sports, tahun lalu melaporkan bahwa sebuah film live-action baru tengah dalam proses pembuatan.

Bersama dengan istrinya, Kaoru Kurosaki meluncurkan manga Rurouni Kenshin Hokkaido Arc (Rurouni Kenshin, Meiji Kenkaku Romantan: Hokkaido-hen) di majalah Jump SQ terbitan Shueisha sejak akhir bulan September tahun lalu.