Berita Jepang | Japanesestation.com

Cokelat Valentine di Jepang tidak hanya bermakna untuk mengungkapkan perasaan kepada pasangan, tapi ada berbagai macam makna, salah satunya memberi cokelat ke rekan kerja atau bisnis yang dikenal dengan istilah giri choco. Menurut survei yang dilakukan oleh Nippon Life Insurance, hanya ada sekitar 10% responden yang masih memberikan jenis cokelat ini.

Berdasarkan survei yang dilakukan pada bulan Januari lalu, sebanyak 64,3% responden masih memberikan cokelat kepada pasangan, sementara 28% memberikan cokelat Valentine untuk anak-anak. Di peringkat ketiga ada orang tua dan rekan kerja dengan angka 12,5%. Sebanyak 70,8% responden perempuan dan 73,6% responden laki-laki juga merasa bahwa tidak perlu memberikan cokelat Valentine kepada rekan kerja dan kenalan bisnis.

Menurut keterangan dari Naoko Kuga selaku peneliti senior di NLI Research Institute, tren untuk memberikan hadiah kepada rekan kerja memang sedang menurun, termasuk mengirim kartu ucapan tahun baru dan hadiah seremonial seperti oseibo. Hal ini disinyalir terjadi karena dampak kenaikan harga. Orang-orang kini lebih memprioritaskan untuk memberikan cokelat pada orang terkasih atau diri sendiri.

Harga cokelat di Jepang meningkat akibat hasil panen biji kakao yang buruk, sehingga para pembuat cokelat kekurangan pasokan. Menurut riset yang dilakukan Intage Inc, harga satu batang cokelat rata-rata kurang dari 100 yen di tahun 2022, namun melonjak menjadi 150 yen pada Desember 2024 lalu.

Melalui survei terpisah, hanya ada 9,2% dari 2.500 responden perempuan yang bersiap untuk membagikan giri chcoco.