Badan Meteorologi Jepang mengumumkan pada hari Sabtu (17/3) lalu bahwa musim bunga sakura tahunan di Tokyo telah resmi dimulai. Badan tersebut mengatakan bahwa cuaca yang hangat sejak akhir Februari, termasuk 2 hari minggu ini yaitu 20 derajat celcius, membantu kecepatan bunga sakura untuk mekar.
Staff badan Meteorologi mengkonfirmasi bahwa pohon sakura jenis Somei Yoshino di Kuil Yasukuni yang berada di pusat kota Tokyo telah menghasilkan setidaknya 5 bunga. Badan tersebut mengumumkan bahwa mulainya musim bunga sakura di Tokyo dihitung saat beberapa jumlah bunga itu terlihat di pohon sakura yang berada di kuil tersebut.
Bunga sakura biasanya mencapai puncaknya dalam seminggu sampai 10 hari setelah bunga mekar pertama dimulai. Sebuah perusahaan informasi cuaca komersial mengatakan bahwa pohon-pohon kemungkinan akan mulai mekar di bagian lain Wilayah Kanto sampai akhir bulan ini.
Somei Yoshino adalah varietas yang paling populer diantara bunga sakura lainnya, bunga ini juga terkenal akan keindahan kelopaknya saat terjatuh tertiup angin. Hanya sedikit orang yang tahu, bahwa Somei Yoshino hanya berasal dari periode Meiji (1868-1912). Sebelum itu, penonton hanami pada periode Edo (1603-1868) berbondong-bondong melihat yamazakura (ceri Jepang) dan sakura jenis Edohigan. Menurut kisahnya, sekitar akhir periode Edo atau awal Meiji, tukang kebun di Desa Somei-mura milik Edo (saat ini kawasan Komagome di Toshima-ku, Tokyo) membesarkan Somei Yoshino dan mendistribusikannya secara nasional. Kultivar baru ini awalnya disebut Sakura Yoshino yang kemudian diganti namanya. Saat ini, Somei Yoshino adalah bunga Tokyo dan berfungsi sebagai standar dalam ramalan sakura-zensen yang berkembang di seluruh Jepang.
(featured image: Rakuten Travel)