Saat umumnya tempat-tempat ibadah identik sebagai tempat suci yang memberikan kedamaian bagi para umatnya yang datang untuk beribadah, rupanya ada pula berbagai kisah misterius dan kepercayaan warga Jepang terhadap beberapa kuil di negeri sakura yang menyimpan kisah menyeramkan. Berikut adalah 8 kuil yang dimaksud.
8. Kuil Sogenji (Tokyo)
Kalian para pencinta budaya Jepang mungkin minimal sudah pernah dengarn tentang Kappa, makhluk mistis Jepang yang mirip manusia dengan kulit bersisik dan daerah tidak berambut di kepalanya yang harus terus basah agar kappa tidak kehilangan kekuatan magisnya. Penasaran dengan kappa sungguhan? Pergilan ke Kuil Sogenji di Tokyo yang juga dikenal dengan nama Kappa-dera. Daerah Perbelanjaan Kappabashi (Jembatan Kappa) tempat kuil ini dibangun dipercaya ramai dihuni para kappa hingga warga sekitar membangun kuil untuk menyenangkan mereka. Kalau kalian memberikan mentimun yang dipercaya sebagai makanan kesukaan kappa sebagai persembahan, kalian bisa melihat mumi tangan kappa 'sungguhan' yang dipajang di dalam kuil.
7. Taira no Masakado Kubizuka (Tokyo)
Dahulu adalah seorang panglima perang yang berniat mendirikan kerajaannya sendiri, Taira no Masakado lantas dihukum mati oleh sang kaisar dengan cara dipanah di antara kedua matanya dan kepalanya pun lalu dipenggal sebagai peringatan pada pangilma perang lainnya. Kepala Masakado disebut-sebut sering terlihat terbang meninggalkan tempatnya dipajang di Kyoto untuk mencari tubuhnya, hingga akhirnya setelah jatuh di Tokyo, warga sekitar yang ketakutan pun menguburnya di tempat yang kini dikenal sebagai Masakado no Kubizuka (Gundukan Kepala Masakado) dengan sebuah monumen yang didirikan pada tahun 1309 di atas kubur kepala roh yang haus akan balas dendam tersebut.
Setelah dipercaya menyebabkan berbagai bencana, tidur panjang Masakado selama 600 tahun diganggu oleh Menteri Keuangan di tahun 1923 yang ingin memanfaatkan Gempa Bumi Kanto (Great Kanto Earthquake) untuk membangun kantor di tempat tersebut. Akibatnya, 14 pegawai yang mengerjakan proyek tersebut meninggal dan banyak yang menderita luka-luka di kaki mereka. Lantas, proyek kantor pun dibatalkan dan dibangunlah monumen permanen baru sebagai gantinya yang masih berdiri hingga sekarang di hutan kota dekat Exit C5 Stasiun Otemachi dekat Gedung Mitsui Bussan.
6. Kuil Zenko-ji (Nagano)
Kuil ini memang tidak punya mumi atau roh jahat, tapi ia menghadirkan pengalaman cukup mencekam yang bisa kalian coba sendiri. Zenko-ji punya sebuah terowongan gelap gulita di mana para biarawan menyembunyikan 'Kunci Menuju Surga' yang harus kalian temukan tanpa mengandalkan kelima indera kalian serta tanpa alas kaki. Perjalanan ini sendiri melambangkan pencerahan yang bisa diperoleh saat kalian sudah bisa melepaskan segala kedagingan dan ikatan duniawi. Mereka yang menemukan Kunci Surga tersebut dipercaya akan beroleh pengampunan.
5. Kuil Higashi Hogan-Ji (Kyoto)
Salah satu kuil cabang aliran Otani-ha Jodo Shinsu Shin Buddhism ini sudah beberapa kali kebakaran karena berbagai sebab sepanjang sejarah. Saat dibangun kembali di tahun 1895, para pekerja menganggap adalah hal mustahil untuk menemukan tali yang cukup kuat untuk memindahkan pilar-pilar kayu raksasa untuk membangun Founder's Hall (bangunan kayu terbesar di Kyoto) dan Amida Hall, namun lalu para umat memiliki ide untuk membuat tali dari jalinan rambut manusia yang dicampur dengan serat tanaman ganja. Tali dari rambut manusia sungguhan yang menjadi objek aneh dan mungkin sedikit menyeramkan tersebut masih dipajang di kuil ini hingga sekarang.
4. Kuil Oiwa Inari Tamiya (Tokyo)
Menyimpan salah satu cerita hantu yang mungkin paling dikenal di Jepang, dikisahkan Oiwa adalah seorang wanita baik hati dan setia yang menikah dengan Tamiya Iemon yang lalu membunuhnya untuk menikahi wanita yang lebih kaya. Arwah Oiwa yang dendam bertekad untuk menghancurkan pernikahan tersebut dengan membuat Iemon membunuh calon istri baru dan keluarganya setelah Oiwa membuat wanita tersebut terlihat seperti mayat dirinya, sebelum ia lalu membunuh Iemon juga. Untuk menenangkan arwah Oiwa, dibangunlah kuil yang sampai sekarang masih terletak di sebelah selatan Stasiun Yotsuya-sanchome.
Meski legenda berbunyi demikian, banyak orang yang percaya kalau kisah itu dibuat oleh penulis drama Kabuki zaman Edo, Tsuruya Nanboku untuk drama tenarnya berjudul Tokaido Yotsuya Kaidan. Sebenarnya, Oiwa adalah putri Tamiya Iemon dan ia menikah dengan anak angkat Iemon, Isaemon. Keduanya disebut-sebut hidup bahagia, dan meski kuil ini didirikan untuk Oiwa, tak ada rasa dendam apa pun di baliknya.
3. Boneka Okiku di Kuil Mannenji (Hokkaido)
Tidak diapa-apakan saja, boneka Jepang memang mungkin sudah cukup menyeramkan, apalagi kalau seperti Boneka Okiku yang disimpan di dalam sebuah kotak di Kuil Mannenji di Kota Iwamizawa di bagian Timur Laut Sapporo di Hokkaido. Ada banyak variasi kisah seputar kedatangan boneka tersebut, namun semuanya melibatkan gadis bernama Kiku atau Okiku yang meninggal, lalu keluarganya membawa bonekanya ke kuil tersebut. Percaya atau tidak, rambut boneka Okiku dipercaya telah tumbuh hingga sepanjang 25cm sejak pertama kali ia dibawa ke kuil Mannenji.
2. Kuil dengan Langit-langit Berjejak Darah (Kyoto)
Bayangkan saat kalian memasuki sebuah kuil dan melihat ada jejak kaki berdarah di atas langit-langit kuil. Ya, jejak-jejak darah sungguhan ini bisa ditemukan antara lain di Kuil Yogen-in dekat Sanjusangendo, Kuil Genko-an di utara Universitas Bukkyo, dan Kuil Hosen-in di desa sebelah utara Ohara. Selain memiliki jejak darah tangan dan kaki di tembok dan langit-langitnya, rupanya kayu yang dipakai untuk membangun kuil-kuil tersebut berasal dari Istana Fushimi.
Menjadi lokasi pertumpahan darah 11 hari antara pasukan Torii Mototada, pengikut Tokugawa Ieyasu, dengan pasukan Ishida Mitsunari, pengikut Toyotomi Hideyoshi pada tahun 1600. 2000 orang tewas dalam peperangan tersebut dan pengikut Tokugawa yang tersisa semuanya melakukan seppuku (ritual bunuh diri) lantai istana pun banjir dengan darah yang mustahil untuk dibersihkan. Shogun ke-3 pada Zaman Edo yang tidak menggunakan istana ini memutuskan untuk meruntuhkannya dan menggunakan kayu-kayunya untuk mendirikan bangunan-bangunan lain. Dan, dari situlah asal usul jejak-jejak darah tersebut.
1. Mumi-mumi Biarawan (Yamagata)
Praktik mumifikasi diri, Sokushinbutsu, dikenal dan dijalankan di beberapa sekolah biarawan Buddha Jepang pada abad ke-11 sampai 19, terutama di sekitar 3 gunung suci Dewa Sanzan di Perfektur Yamagata. Terdiri dari 3 prosesi 1.000 hari yang melibatkan kelaparan, meditasi, dan dikubur hidup-hidup hingga menjadi mumi, praktik ini dulu dipercaya membantu para biarawan mencapai pencerahan sejati, dan para biarawan yang melakukan ini dihormati dan disembah sebagai para Buddha yang hidup.
Praktik ini memang kini ilegal dilakukan, namun kalian masih bisa melihat 16 mumi para biarawan tersebut di beberapa kuil di Jepang, di mana 8 di antaranya terletak di Yamagata. Salah satu mumi yang paling terkenal adalah biarawan Daijuku Bosatsu Shinnyokai Shonin (gambar di atas) di Kuil Dainichibo di kaki Gunung Yudono. Beberapa mumi lainnya bisa ditemukan di kota-kota kecil di Yamagata, seperti Kuil Nangaku-ji di Tsuruoka dan Kuil Kaikoku-ji di Sakata.