Beberapa waktu lalu, seorang pengguna Twitter dengan username @X_CirnoLove_X men-tweet tentang menu makan siang di sekolah adiknya, sebuah SMP di kota Mishima, Jepang. Sekolah-sekolah di Jepang memang sudah biasa menyediakan makan siang untuk para siswanya, jadi seharusnya itu bukan berita yang aneh. Yang membuat twit tersebut (yang disertai dengan lampiran foto kopi lembar menu makan siang) di retweet oleh lebih dari 15 ribu kali, adalah karena sekolah tersebut menampilkan aneka menu yang terinspirasi dari menu-menu di anime buatan Studio Ghibli. Seperti ini fotonya (untuk menu tanggal 27-31 Oktober 2014):
Pecinta anime mungkin sudah tahu jika anime-anime Ghibli memang kerap menampilkan adegan makan dengan menu yang menggugah selera. Karenanya, banyak yang merasa iri dengan sekolah yang mau bersusah payah menampilkan menu-menu Ghibli di kafetaria-nya. Namun tak sedikit juga yang penasaran, seperti apa sih jadinya aneka menu tersebut jika diwujudkan dalam kehidupan nyata. Berikut ini aneka potongan menu dari anime Ghibli dan foto realisasinya yang diambil dari blog sekolah, via Kotaku.com.
Senin, 27 Oktober: Porco Rosso
Salmon dengan saus krim di Hotel Adriano Spaghetti ala Fio dalam saus tomat
Realisasinya:
Selasa, 28 Oktober: My Neighbor Totoro
Bento Satsuki Ohagi nenek (Nasi berbentuk bola yang dilapisi kacang merah manis)
Realisasinya:
Rabu, 29 Oktober: Ponyo & The Castle of Cagliostro
Gomoku Ramen Ponyo Wine ala Castle of Cagliostro (gelatin anggur)
Realisasinya:
Kamis, 30 Oktober: Castle in the Sky
Telur mata sapi di atas roti bakar dan sebuah apel Stew bakso ala Sheeta
Realisasinya:
Jumat, 31 Oktober: Kiki’s Delivery Service
Herring Nenek dan pie labu
Realisasinya:
Setelah melihat aneka realisasi menu ala Ghibli, tak sedikit netizen yang kecewa karena menu-menu tersebut dianggap tidak mencerminkan menu anime Ghibli yang sebenarnya. Ada juga yang berpendapat jika menu-menu di atas hanyalah menu kafetaria biasa dan bentuknya sama sekali tidak mirip dengan menu dalam anime-nya. Namun tak sedikit juga yang mengapresiasi upaya sekolah tersebut untuk menghadirkan menu-menu ala anime untuk memancing selera makan murid-muridnya, terutama karena kafetaria di sekolah-sekolah di Jepang dituntut untuk selalu menghadirkan menu yang bervariasi yang mudah disantap dalam waktu singkat, namun tetap harus memperhatikan keseimbangan gizi. Dan itu jelas bukan perkara yang mudah.