Berita Jepang | Japanesestation.com
Pendiri industri mainan asal Jepang Takara, Yasuta Sato, meninggal dunia di usianya yang ke-94 pada tanggal 26 Februari 2019 silam. Dikutip dari yomiuri.co.jp, meninggalnya Yasuta Sato disebabkan oleh senility. Takara, sekarang menjadi Takara Tomy, merupakan industri mainan yang cukup sukses lantaran beberapa produknya memiliki banyak peminat, termasuk di Indonesia.   1. Dakko-chan dakko_chan_japanese_station.jpg Kalau kalian pernah mendengar kata "Dakocan", dari sinilah asalnya dan Takara memproduksi Dakko-chan pada tahun 1960. Boneka berbahan vinyl tersebut dibuat sebagai aksesoris lengan pada wanita dan boneka Dakko-chan ditempel di lengan sehingga terkesan seperti gendong boneka. Boneka Dakko-chan diekspor ke berbagai negara dan langsung populer di zamannya.     2. Transformers/Diaclone diaclone_japanese_station.jpg transformers_japanese_station.png Takara juga merupakan industri dibalik lahirnya mainan robot Transformers disamping Hasbro. Awalnya dibuat dengan nama "Diaclone" sebagai robot yang berubah wujud dari mobil pada tahun 1982, namun diekspor dan dikembangkan di Amerika Serikat menjadi "Transformers" pada tahun 1984. Agar membantu rebranding Transformers, Diaclone dialihkan lini produksinya ke Transformers. 3. Beyblade beyblade_japanese_station.jpg Sebetulnya Beyblade dirilis di Jepang pada tahun 1999, sebelum pendirinya pensiun bekerja untuk Takara pada tahun 2002, namun jadi tren global baru sekitar tahun 2002-2003 termasuk Indonesia. Beyblade merupakan ide cemerlang Takara membuat mainan tradisional gasing menjadi sesuatu yang lebih menjual dengan menyesuaikan kondisi pasar dikala itu. Sampai sekarang Beyblade masih dijual meskipun popularitasnya tidak seheboh dulu. 4. Choro Q choro_q_japanese_station.jpg Choro Q popularitasnya memang kurang terdengar di Indonesia namun cukup terdengar di Jepang bahkan sampai menjadi bahan cerita komik Doraemon. Diproduksi pada tahun 1980, mobil dengan proporsi imut tersebut merupakan mobil pull-back action atau ditarik kebelakang, dilepas, dan meluncur. Choro Q sebetulnya lebih terdengar di video game ketimbang mainannya sendiri karena video game-nya sempat dirilis di Amerika.