Akhirnya pada tahun 2017 ini, anime terkenal asal Jepang yang menjadi hit beberapa tahun silam, Sword Art Online, telah merilis film bioskop pertamanya yang berjudul Sword Art Online: Ordinal Scale, yang juga tayang di bioskop-bioskop Indonesia. Kali ini, Japanese Station akan mencoba untuk membahas mengenai film anime terbaru ini. [SPOILER ALERT! Bagi yang belum menonton, dan tidak suka spoiler, disarankan untuk menonton film ini terlebih dahulu.]
Dalam film anime terbaru ini, dikisahkan mengenai maraknya game baru bernama Ordinal Scale, sebuah game Augmented Reality pertarungan versus monster, menggunakan headmount device penerus AmuSphere yang bernama Augma. Pada suatu hari, dalam game ini muncul event boss rahasia, yang memunculkan monster boss yang berasal dari Aincrad. Seiring dengan munculnya boss ini, muncul pula idol AR pertama, Yuna, yang membantu para player dengan memberikan buff, dan seorang tokoh misterius bernama Eiji, player yang memegang ranking kedua dalam game ini.
Seiring dengan bermunculannya para monster boss dari SAO ini, semakin banyak pemain penyintas SAO yang muncul. Di salah satu pertarungan melawan boss tersebut, Klein dan kawan-kawannya dari guild Furin Kazan dirumahsakitkan oleh Eiji, dan di pertarungan boss lainnya, Asuna yang HP-nya mencapai 0 kehilangan ingatannya selama terjebak dalam SAO, termasuk kenangannya bersama Kirito!
Untuk mengembalikan ingatan Asuna, dan menyelamatkan para penyintas SAO lain dari bahaya fatal yang mengancam, Kirito harus bertarung di tengah kekurangannya (terlalu banyak main game dan kurang olahraga) dalam game AR, dan bahkan menghadapi musuh dari Aincrad yang belum pernah ia temui! Akankah Kirito berhasil menyelamatkan semuanya? (Spoiler: Bisa)
Animasi dalam film anime ini sangat apik, dengan berbagai adegan action yang sangat khas SAO. Di samping itu, penggunaan adegan-adegan dari anime aslinya juga dibatasi hanya pada momen flashback saja, sehingga jarang terlihat adanya pengulangan adegan yang kentara. Di film anime ini juga penonton dapat melihat berbagai daerah yang benar-benar ada di Tokyo, seperti Yoyogi Park, atau kuil Shinto Meiji Jingu di Harajuku, yang mirip dengan aslinya (meskipun di anime ini, kuil tersebut dikunjungi pada malam hari, sementara biasanya kuil ini sudah tutup gerbang pada jam 6 sore).
Dari segi musik dalam film anime ini, rasanya nama besar seperti LiSA dan Yuki Kajiura yang dipercaya menangani musiknya sudah menjadi jaminan tersendiri bahwa musik-musik yang dihadirkan berkualitas tinggi dan sangat mendukung suasana di anime ini. Beberapa lagu yang merupakan remake dari lagu seri anime SAO juga akan memanjakan telinga kalian, terutama yang menyukai arc Aincrad.
Selain soal teknis di atas, menonton film anime ini rasanya akan jadi pengalaman menyenangkan bagi para penggemar Sword Art Online, dan juga karya Reki Kawahara yang lain. Mengapa penulis bisa bilang begitu? Pada saat pertama melihat headmount device Augma, hal pertama yang teringat adalah Accel World, anime lain yang dicurigai berada di dunia yang sama dengan SAO. Game yang dapat dimulai di tengah aktivitas, serta berbagai fungsi dalam gadget tersebut mirip dengan Neuro Linker dari anime tersebut, minus fungsi percepatan waktu ribuan kali di dunia virtual. Hal-hal seperti ini rasanya akan menyenangkan bagi para penggemar kedua seri ini, terutama mereka yang percaya kedua anime ini ada di dunia yang sama, hanya berbeda waktu.
Dalam film anime ini juga penonton akan dimanjakan dengan munculnya berbagai karakter dari 3 arc terdahulu, yaitu arc Aincrad, arc Alfheim, dan arc Gun Gale Online. Beberapa karakter tersebut bahkan ikut membantu Kirito dalam petualangannya kali ini, lho!
Adegan favorit penulis di film ini sendiri adalah adegan di saat Kirito mengeksekusi skill Starburst Stream, dan adegan Asuna menggunakan skill Mother’s Rosario dibarengi dengan munculnya bayangan Konno Yuuki yang memberinya skill tersebut di pertarungan boss terakhir. Kedua skill tersebut dapat dipakai kembali setelah semua anggota party Kirito diberi perlengkapan dan skill yang sama dengan di Aincrad oleh Yui.
Tidak mengkhianati harapan para penonton yang bersabar menunggu hingga layar credit selesai, ada adegan after credit di film anime ini. Adegan yang hanya berlangsung sebentar saja itu ditutup dengan kata kunci RATH, yang memegang peranan penting dalam arc selanjutnya Sword Art Online, yaitu arc Alicization. Apakah ini merupakan pertanda awal akan dimunculkannya arc Alicization yang tercakup dalam 10 jilid novel, menjadikannya arc terpanjang di seri ini ke layar kaca dalam bentuk anime? Mari kita nantikan terus beritanya!
(all images: sao-movie.net/us/special/gallery)