DigiCon 6 ASIA adalah sebuah kompetisi film pendek yang diadakan oleh Tokyo Broadcasting System (TBS) untuk menghargai karya sineas-sineas internasional. Melalui program ini para sineas dari berbagai negara mendaftarkan karya mereka melalui penyelenggara lokal yang langsung berkerja sama dengan TBS. Pada kesempatan kali ini DigiCon 6 ASIA menggandeng Tha Japan Foundation Jakarta sebagai partner penyelenggara untuk regional Indonesia. DigiCon 6 ASIA yang ke-20 ini, diikuti oleh 12 negara yaitu China, Kambodia, Hong Kong, India, Indonesia, Jepang, Malaysia, Singapura, Korea Selatan, Sri Langka, Taiwan, dan Thailand; dimana (pemenang regional gold) tiap negara diberangkatkan ke Jepang untuk menghadiri malam penghargaan dan juga untuk dapat saling bertemu dan bertukar pikiran dalam (presentation meeting). Dua film pendek karya sineas muda Indonesia baru saja memenangkan 2 penghargaan bergengsi pada malam penghargaan DigiCon 6 ASIA yang diadakan di Marunouchi Building, Tokyo, pada tanggal 20 November 2018 kemarin. Dua penghargaan yang diraih oleh Indonesia pada malam itu adalah Silver Innovative Art Award dan Rising Star Award. Silver Innovative Art jatuh kepada film "One and a Half" karya Raffael Arkapraba (23),Michaela Clarissa Levi (23) dan Robert Sunny (23). "Bahagia banget karena hasil ide dan pemikiran kami ternyata diapresiasi oleh filmmaker lain terutama para juri yang sudah sangat berpengalaman dalam bidang sinema. Kami juga sangat terinspirasi dan termotivasi untuk bikin film animasi lagi setelah melihat karya dari kontestan lain yang luar biasa bagus dan variatif," kata Raffaela.
Hal yang cukup mengejutkan pada malam penghargaan adalah dengan penganugerahan Rising Star Award kepada film "Life of Death" karya Brian Arfiandy (21) & Jason Kiantoro (22) yang berhasil membuat seluruh tamu undangan bergelak tawa dengan film bergaya mockumentary yang mengikuti kehidupan malaikat kematian. Rising Star Award ini adalah penghargaan yang baru dibuat pada kesempatan ini oleh para dewan juri untuk menghargai sineas yang dinilai akan bisa menjadi bintang di masa depan.
Dalam ajang internasional kali ini, Indonesia menerima banyak pujian dari dewan juri dan juga para sineas yang turut menghadiri DigiCon 6 ASIA. Hal tersebut karena melonjaknya jumlah peserta dengan kualitas film yang dinilai cukup tinggi dan juga sebagai satu-satunya negara yang menyabet dua penghargaan pada malam itu. Saat ditanyakan mengenai tanggapan, The Japan Foundation Jakarta sebagai partner penyelenggara, Diana Sahidi Nugroho, selaku Chief Program Officer, mengatakan, "Kami berbangga atas keberhasilan putra putri Indonesia dalam kompetisi bergengsi ini. Kemengangan mereka merupakan salah satu indikasi kemajuan dan prestasi yang telah dicapai bangsa ini. Kami berharap lebih banyak lagi karya-karya berkualitas dari Indonesia yang mendunia sehingga ide-ide dan gagasan bangsa ini dapat turut memberi warna pada pengetahuan dan pemahan masyarakat dunia." Tutup Diana.