Berita Jepang | Japanesestation.com

Meski masih ada beberapa versi live action dari seri anime yang sangat bagus, seperti Rurouni Kenshin dan Death Note versi Jepang, nyatanya cukup banyak live action yang gagal, misalnya 5 live action adaptasi anime terburuk di bawah ini. Apa saja? Mari simak daftarnya!

5. Death Note versi Netflix

live action terburuk japanesestation.com
Death Note versi Netflix (cbr.com)

Melibatkan aktor seperti Wiliem Dafoe rupanya tak mampu menyelamatkan versi adaptasi ini. Malah, dialah salah satu faktor yang membuat film ini terasa “garing.”

Dan bukan Cuma itu, film ini benar-benar merubah jalan dan eksekusi cerita, bahkan seakan merubah sang protagonis jahat kita, Light, menjadi layaknya seorang remaja galau dalam flm coming-of-age Amerika. Film ini malah terlihat seperti versi bootleg dari Final Destination!

4. Attack On Titan

live action terburuk japanesestation.com
Attack on Titan live action (cbr.com)

Beberapa konsep anime dan manga mungkin terlalu tinggi untuk diadaptasi menjadi sebuah live action yang sukses. Contohnya. Attack on Titan versi film live-action. Meski dibuat di Jepang dengan aktor dan aktris Jepang, tetap ada beberapa hal yang perlu dikritik.

Untuk CGI sendiri, cukup bagus, namun sayangnya, sisanya sangat kurang. Apalagi, beberapa pilihan aktor sedikit aneh, karena dalam buku aslinya, disebutkan bahwa hanya Mikasa-lah yang merupakan keturunan Asia, sedangkan yang lainnya memiliki nama dan penampilan layaknya orang Eropa.

3. Devilman

live action terburuk japanesestation.com
Devilman (cbr.com)

Kelihatannya, adaptasi live-action Devilman Crybaby benar-benar buruk hingga mendapati peringkat terburuk dari yang terburuk di berbagai polling tahunan film Jepang. Cukup mengecewakan meski dibuat di Jepang dan oleh orang Jepang.

Adaptasi dari Devilman ini memiliki aktor dengan acting yang kurang mumpuni, biaya produksi yang murah, dan CGI yang buruk. Sayang sekali.  

2. Ghost In The Shell

live action terburuk japanesestation.com
Ghost in the Shell (cbr.com)

Sepertinya, memang hanya Alita lah protagonis wanita asal Jepang yang mampu menjadi big hit do Amerika. Ya, meski Motoko Kusanagi dari Ghost in the Shell diperankan oleh aktris berbakat Scarlett Johanson di film live action ini, rasanya tetap “kurang.”

Filmnya sendiri sebenarnya cukup bagus meski masih jauh jika dibandingkan dengan nilai artistic, framing, atmosfer, dan tema filosofis yang dibawa oleh film orisinal Ghost in the Shell. Bahkan, musiknya saja merupakan musik techno-beat standar Hollywood.

1. Dragon Ball Evolution

live action terburuk japanesestation.com
Dragon Ball Evolution (cbr.com)

Terakhir, dan juga terburuk, adalah Dragon Ball Evolution—tiga kata yang bakal membuat para fans Dragon Ball bergidik ngeri. Ya, ini adalah versi Hollywood dari seri Dragon Ball yang legendaris.

Ceritanya melenceng jauh dari material asli. Sang protagonist, Goku, sama sekali tidak mirip dengan Goku dalam cerita asli, sifatnya jauh berbeda! Benar-benar aneh dan terasa “salah,” sampai-sampai dengan menonton trailernya saja sudah membuatmu malas menonton versi live action-nya!

Nah, itulah 5 live action adpatasi anime terburuk. Apakah kamu punya pendapat lain?