Berita Jepang | Japanesestation.com

Sebentar lagi di Jepang musim semi nih! Artinya, bunga cantik asal Jepang, sakura, juga akan segera berkembang. Rasanya ingin melihatnya langsung ya? Sayangnya, kondisi dunia yang tengah diserang pandemi ini bikin kita sulit untuk melihat bunga cantik secara langsung. Tapi tenang saja, 3 film tentang sakura berikut akan mengobati rasa kangenmu pada musim semi Jepang! Apa saja ya?

1. The Tsunami and the Cherry Blossom

Keap disebut sebagai sebuah “haiku sinematis,” film dokumenter pendek karya Lucy Walker ini akan membawa penonton ke area pesisir Miyagi yang sempat dihantam oleh tsunami yang dipicu oleh gempa besar berkekuatan 9,1 magnitudo pada 11 Maret 2011 silam. Ya, film ini menceritakan tentang kehancuran, kehilangan, kepasrahan, dan harapan dari mereka yang menemukan keberanian untuk kembali bangkit seiring berkembangnya bunga sakura.

Menit-menit pertamanya akan membawa kita kembali ke momen saat gelombang besar itu datang  dan menghadirkan scene post apocalypse mengerikan yang ditimbulkannya. Walker mengisi setiap menit karyanya dengan kisah pedih tentang apa yang terjadi hari itu, dan bagaimana orang mengambil apapun yang tersisa serta saat tragis ketika mereka menguburkan orang mati. Benar-benar menyayat hati.

Walker menghadirkan selingan pemandangan manis du area lain di Jepang, saat  bunga sakura mekar pertama terlihat.

"Bagaimana rasanya bunga sakura tahun ini, ketika seaakan tak ada yang indah ttentang kehidupan ini, ketika kerapuhan hidup begitu menyakitkan dan mengerikan?" begitu kata-kata yang terdengar di sela-sela film.

Namun, saat mendengar adanya nada gembira ketika bunga sakura pertama terlihat di pohon sakura yang mencuat dari puing-puing di lokasi bencana, hati penonton pun menghangat. Bunga sakura memang hebat, meski di tengah-tengah saat-saat yang membuat sakit hati luar biasa, hadirnya bunga-bunga itu entah bagaimana bisa meringankan penderitaan orang-orang meski hanya sesaat, mengingarkan mereka untuk berusaha merelakan keputusasaan, dan membiarkan harapan berkembang dalam diri mereka.

2. 5 Centimeters Per Second

Suka Kimi no Na Wa (Your Name)? Harus coba nih menonton karya Makoto Shinkai saat ia masih mejadi seorang animator indie, 5 Centimeters Per Second!

Animasi dengan durasi sekitar satu jam ini mengisahkan cerita hidup sang protagonis, Takaki, dalam 3 chapter. Chapter 1 dibuka dengan musim berkembangnya sakura di mana Takaki masih menjadi siswa SD.  Itulah terakhir kalinya Takaki bisa bermain bersama dengan sahabatnya, Akari, yang akan pindah ke Tochigi, cukup jauh dengan Tokyo. Saat mereka berjalan di tengah kelopak bunga sakura yang berguguran, Takaki tertinggal, tepat saat batas di rel kereta api turun, mendandakan kereta akan lewat. Berdiri berhadapan dengan batas tersebut sebagai pemisah, Akari dan Takaki berjanji untuk kembali bertemu saat musim semi di tahun berikutnya, tepat sebelum kereta melintas.

Kita akan dibawa masuk ke dalam dunia emosional para karakter, dalam bentuk surat dan panggilan telepon di mana Takaki dan Akari mengungkapkan perasaan mereka masing-maisng. Melalui editing dan storytelling Shinkai yang luar biasa, kita dapat merasakan perasaan putus asa di mana anak-anak hanya bisa menuruti rencana keluarga mereka.

Saat Takaki harus pindah ke Kagoshima yang memperluas jarak antara dirinya dan   Akari, keduanya pun berjanji untuk bertemu pada 4 Maret. Saat itu, bukanlah musim bunga sakura yang mereka nantikan, namun salju yang turun dalam kecepatan yang sama dengan turunnya bunga sakura — 5 centimeters per second (5 centimeter per detik).

Dua chapter berikutnya menceritakan kehidupan Takaki saat SMA, kuliah, dan bekerja. Akari pun mulai menghilang dari kehidupan Takaki. Namun, benarkah begitu? Ataukah Takaki memiliki rencana lain seiring dirinya yang bertambah dewasa dan bisa mengatur kehidupannya sendiri?

Dan suatu hari, sebagai seorang pria muda di chapter 3, ia berpapasan dengan seorang wanita muda yang mirip dengan Akari. Akhir filmnya membawa kita kembali ke awal, di mana Takaki dan Akari berdiri berseberangan di rel kereta seiring sebuah kereta memisahkan mereka dan kelopak bunga sakura berguguran di sekitar mereka.

Kita dibuat bertanya-tanya apakah mereka akan kembali bertemu ataukah hubungan keduanya harus berakhir dan move on? Entahlah.