Tomorrow Cantebille merupakan drama Korea yang diadaptasi dari dorama Jepang Nodame Cantebille. Cerita dalam drama tersebut diangkat dari cerita dalam manga yang dibuat mangaka Jepang Tomoko Ninomiya.
Saat diwawancarai media, Tomoko Ninomiya mengaku bangga jika manga yang dibuatnya juga dilirik dan diproduksi sineas Korea Selatan. Namun Tomoko Ninomiya tak menampik jika dirinya kecewa dengan setting dalam K-Drama Tomorrow Cantebille. Pasalnya, ada setting yang dianggap kurang sesuai dengan jalan cerita aslinya. Salah satunya, mengenai tempat tinggal Seol Nae Il atau Nodame--karakter utama di manga dan dorama--yang dianggap sangat mewah oleh Tomoko Ninomiya. Melalui akun Twitter milik Tomoko Ninomiya, ia menjelaskan jika apartemen yang dimiliki Seol Nae Il terlalu luas dan mewah. Padahal, di versi aslinya, Seol Nae Il atau Nodame memiliki apartemen yang sempit. Hanya cukup untuk sebuah piano dan sofa. Di versi Korea, Seol Nae Il tinggal di apartemen yang luas dan tampak nyaman. Sungguh di luar akal bagaimana mungkin seorang murid biasa mampu membayar apartemen yang tampak mewah seperti itu, apalagi ia harus menghidupi dirinya sendiri dengan bekerja paruh waktu.
Nodame Cantebille mengisahkan tentang Shinichi Chiaki yang merupakan pria perfeksionis, murid paling pandai di sekolah musik Momogaoka College. Ia berambisi menjadi seorang konduktor. Ia terlahir dari keluarga pemusik yang memiliki bakat di bidang musik. Sementara, Megumi Noda atau Nodame adalah seorang gadis yang pecicilan dan sembrono. Namun Nodame memiliki bakat terpendam sebagai pianis. Ia memang tak bisa bermain piano dari partitur musik, tapi lebih menekan tuts piano dari hatinya. Nodame menyukai Chiaki, pianis yang juga berbakat sebagai konduktor. Tingkah Nodame saat mengejar Chiaki sangat lucu bahkan terlihat konyol. Salah satunya, ketika Nodame beberapa kali menyatakan cinta pada Chiaki yang berakhir dengan penolakan. Tapi Nodame tak berhenti mencintai Chiaki hingga akhirnya rasa tersebut berbalas.