Berita Jepang | Japanesestation.com

EARTH MANUAL PROJECT adalah sebuah pameran tentang penerapan berbagai ide kreatif dan inovatif untuk mengatasi isu-isu kebencanaan dalam tahapan yang berbeda-beda, mulai dari pendidikan kesiapsiagaan bencana hingga upaya-upaya respon dan bantuan ketika bencana terjadi. Pameran yang berasal dari Jepang ini juga meliputi proyek dan karya dari beberapa negara lain yang juga kerap mengalami bencana, seperti Indonesia, Thailand, dan Filipina. Pameran ini bertujuan untuk membagikan, menghubungkan, dan juga menjadi sarana untuk belajar tentang penerapan ide-ide kreatif dalam kebencanaan, yang beberapa di antaranya telah berevolusi dan berubah dari ide awalnya.

Karya-karya yang ditampilkan dalam pameran ini dibuat melalui riset yang mendalam dan proses wawancara yang terperinci dengan para penyintas bencana, dan dibuat oleh para ahli dalam kebencanaan, arsitektur, desainer, dan seniman, yang kolaborasi. Karya dan proyek yang dihasilkan memanfatkaan pendekatan kreatifitas dan inovasi yang jelas, untuk mengatasi isu-isu kebencanaan.

Pameran EARTH MANUAL PROJECT, pertama kali diadakan di Design and Creative Center Kobe (KIITO), di Kota Kobe, Hyogo, Jepang pada 2013 silam.

Kemudian, pameran ini telah diselenggarakan di beberapa tempat di Filipina, Thailand dan Amerika Serikat; dan kali ini EARTH MANUAL PROJECT hadir di Indonesia.

Karya yang ditampilkan meliputi:

  • Emergency! Kaeru Caravan! (Jepang) adalah sebuah program pelatihan kebencanaan untuk keluarga; yang telah menjadi sangat populer di Jepang karena program pendidikan yang menarik dan kegiatan berbasis permainan yang digunakan; proyek ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan saling tukar mainan. Berbagai macam versi kegiatan ini telah dilaksanakan di luar Jepang, dan pada bulan Maret 2018 kegiatan ini telah diadakan di 19 negara.
  • HANDs! Project (Jepang, Indonesia dan 7 negara di Asia lainnya) adalah program pertukaran pemuda tahunan yang mentargetkan profesional muda dan mahasiswa dari 9 negara di Asia dengan total peserta 100 orang dan menghasilkan 27 program lanjutan sejak tahun 2014, dan telah menjangkau lebih dari 90.000 orang, baik secara langsung maupun tidak langsung. Program ini telah diliput oleh berbagai media utama (TV, majalah, surat kabar, media online) di ASEAN dan Jepang.
  • Kumpulan Video Roo su Flood (Thailand) mengedukasi pemirsa tentang bagaimana cara menghadapi hal-hal yang dapat terjadi sebelum, ketika, dan setelah banjir terjadi dengan menggunakan video animasi, untuk menarik perhatian khalayak umum.
  • Paper Partition System 4 (Jepang) adalah sebuah sistem partisi yang terbuat dari tabung kertas dan kain yang didesain oleh Shigeru Ban, yang dapat digunakan di dalam fasilitas evakuasi, untuk memberikan privasi dan ruang personal bagi para pengungsi.
  • Rumah Inti (Indonesia) adalah unit penampungan sementara yang didesain agar dapat dibangun dan ditambahkan di masa depan, memberikan kebebasan bagi para penyintas bencana untuk menggunakan unit ini sesuai dengan kebutuhan mereka.
  • Lost Homes (Jepang) adalah sebuah model arsitektural yang menunjukan sebuah kota sebelum dihancurkan tsunami yang terjadi pada tahun 2011 di Jepang. Detil seperti warna atap dan nama dari masing-masing penghuni rumah ditambahkan oleh para penyintas bencana secara langsung, sebagai bagian dari proses pemulihan trauma.
  • Dan lain-lain.

“EARTH MANUAL PROJECT – Disaster and Design: for Saving Lives” adalah sebuah pameran kolaborasi antara The Japan Foundation Asia Center, Dia.Lo.Gue, FFFAAARRR, LeBoYe Design, DUSDUKDUK, dan MILES Films, yang bekerja sama dengan Design and Creative Center Kobe (KIITO) dan Plus Arts.

Pembukaan: Kamis, 2 Mei 2019, 7.00 pm Periode Pameran: 2 - 26 Mei 2019 di Dia.Lo.Gue Kemang Selatan 99A Jakarta 12730 Terbuka untuk umum dan gratis. Artis: Shigeru Ban • Ikaputra • Bumpei Yorifuji/NPO Plus Arts • Hiroshi Fuji/NPO Plus Arts • Osamu Tsukihashi • Alma Quinto • Red Bear Survival Camp Club • NHK World – Japan
  • Roo su Flood • The Japan Foundation Asia Center / HANDs! Project Fellows – ARC and KIDSUP Teams