Berita Jepang | Japanesestation.com

Di penghujung musim dingin, warga Jepang akan mengadakan Setsubun atau Risshun, sebuah ritual menyambut datangnya musim semi. Umumnya, ritual ini diadakan pada 3 Februari sebelum memasuki musim semi keesokan harinya. Perayaan ini dilakukan dengan tujuan mengusir roh jahat dan penyakit yang datang di tahun sebelumnya. 

Tradisi Setsubun untuk menyambut datangnya musim semi (Ohayo Jepang-Kompas)
Tradisi Setsubun untuk menyambut datangnya musim semi (Ohayo Jepang-Kompas)

Ritual pengusiran roh jahat ini dilakukan dengan melemparkan kacang kedelai oleh kepala keluarga atau laki-laki yang memiliki shio sesuai kalender Cina tahun itu. Kacang dianggap dapat memberikan keberuntungan sehingga orang Jepang percaya jika mereka harus makan kacang setidaknya sekali dalam setahun. Kacang kedelai atau fuku mame yang sudah dipanggang kemudian dilemparkan ke pintu rumah atau anggota keluarga yang memakai topeng oni. Lemparan kacang tersebut harus disertai nyanyian ‘Oni wa soto! Fuku wa uchi!’ yang berarti ‘Keluarlah setan! Masuklah keberuntungan!’

Selain kacang, orang Jepang juga percaya harus mengonsumsi eho maki dalam melaksanakan Setsubun. Eho maki yang dikonsumsi haruslah terdiri dari tujuh bahan yang melambangkan tujuh dewa keberuntungan. Kemudian, orang Jepang akan memakan eho maki tanpa henti sembari menatap ke arah dewa keberuntungan.

Menyambut musim semi dengan melempar kacang (@johnpaulfoster/Instagram)
Menyambut musim semi dengan melempar kacang (@johnpaulfoster/Instagram)

Jika kamu berminat untuk menyaksikan Setsubun, kamu bisa mengunjungi beberapa kuil Shinto, salah satunya Kuil Kasuga Taisha yang ada di Nara. Kuil Kasuga Taisha merupakan salah satu kuil paling suci di Jepang yang digunakan untuk menghormati empat dewa dan seluruh dewa keberuntungan. Saat tradisi Setsubun berlangsung, Kuil Kasuga Taisha akan dipenuhi 3000 lentera di halamannya.