Vokal Yujin Kitagawa yang maskulin dan lantang serta vokal high-pitch Koji Iwasawa yang merdu dan nyaring, totalitas sebuah band senior yang telah 20 tahun berkarir di dunia musik serta energi positif mereka yang infeksius, ditambah dengan kekompakan dan apresiasi penonton, membuat konser duo folk-country/pop rock YUZU di *SCAPE The Ground Theater Singapura pada 9 Juli 2016 begitu menghipnotis kami. Kami sempat agak terkejut karena tampak penonton datang dari berbagai golongan usia – anak-anak, remaja, bahkan tidak sedikit pasangan suami istri yang berumur. Mereka datang mengenakan segala atribut band kesayangan mereka dan sepenuh hati bersenang-senang.
Pada konser yang tiketnya habis dalam waktu 4 jam ini, YUZU membawakan total 18 lagu, dengan 14 lagu single dan 4 lagu non-single dari berbagai masa.
Usai membawakan 'Niji' sebagai lagu pembuka, penonton memekik haru ketika tiga lagu selanjutnya adalah karya emas YUZU di tahun 90-an, yakni 'Sayonara Bus', 'Karappo', dan 'Itsuka'. Dua balada klasik terakhir merupakan karya YUZU yang sukses menjadi hits evergreen, sehingga tampak banyak penonton senior yang ikut menyanyi.
"We are YUZU. Y-U-Z-U. We're so happy to be here in sunny Singapore!" Begitulah sapaan pertama dari Yujin dalam bahasa Inggris, yang diucapkannya dengan ceria dan percaya diri. Koji lebih banyak bicara dalam bahasa Jepang, sementara Yujin akan menerjemahkannya dengan penuh semangat berbekal secarik kertas. Mereka juga sempat melakukan fan service pada saat membawakan 'Okuru Uta' dengan mengganti kata 'Kimi' di dalam lagu tersebut dengan nama seorang fan perempuan yang hari itu sedang berulang tahun, sehingga membuat sejumlah penonton menjerit karena iri.
Selesai membawakan lagu 'Ola!!' yang ceria, tampil sebuah film pendek tentang hal-hal trivial Jepang di layar monitor, di antaranya adalah monyet Yuzu Jepang, seekor binatang yang dianggap sudah punah. Lalu muncul dua orang staf berkepala monyet Yuzu di panggung, mengajarkan penonton sebuah koreografi dance yang ringan dan lucu untuk lagu 'Love & Peach' yang merupakan theme song Crayon Shinchan: My Moving Story! Cactus Large Attack!
Menarik sekali melihat bapak-bapak dan bahkan pemuda-pemuda berpenampilan jantan tidak segan-segan melakukan gerakan tarian ini dengan bersemangat. Malahan baris terdepan penonton yang mayoritas laki-laki, ikhlas -dan tampak terhibur- disuguhi plastik berbentuk buah peach seukuran bokong yang ditempel di bokong kedua personel YUZU, dan digerak-gerakan seperti Shinchan menggerak-gerakan pinggulnya.
Klimaks kedua adalah lagu yang membekas di benak banyak orang karena merupakan theme song Olimpiade Athena di NHK tahun 2004, 'Eikou no Kakehashi'. Energi dan power mereka dalam membawakan lagu yang kata-katanya sangat dapat dihayati oleh mereka yang hampir putus asa dalam menggapai mimpi ini membuat kami merinding. Lagu ini hampir menjadi akhir dari konser mereka, namun dengan adanya permintaan Encore dari penonton, YUZU kembali ke panggung untuk membawakan 'Natsuiro' yang super ceria, single debut Yuzu tahun 1998 yang juga merupakan salah satu lagu andalan YUZU sepanjang masa.
Bisa jadi YUZU lebih dikenal di dunia J-music Indonesia belakangan ini karena single mereka 'Hyori Ittai' dan 'Reason' yang merupakan theme song anime HunterxHunter. Namun untuk live kali ini nampaknya duo YUZU ingin menunjukkan seluruh warna dan kepribadian musik selama 18 tahun mereka berkarir kepada fans di luar Jepang, sehingga setlist dibuat sedemikian rupa mewakili berbagai periode karir mereka. Perlu diketahui, sebenarnya Indonesia sudah dipertimbangkan sebagai salah satu negara yang akan dikunjungi dalam tur Asia 2016 mereka, namun rencana ini dibatalkan karena waktu yang memungkinkan ternyata bertabrakan dengan bulan suci Ramadhan.
Satu hal yang pasti, jika terwujud konser YUZU di Indonesia, event tersebut akan sangat sayang untuk dilewatkan penggemar J-music Indonesia. Fans berat ataupun bukan, kalian pasti akan menikmati penampilan duo yang super enerjik ini!
SET LIST 1. Niji 2. Sayonara Bus 3. Karappo 4. Itsuka 5. Cherry Train 6. Chotokyuu 7. Reason 8. Amenochi Halleluya 9. Chikagai 10. Okuru Uta 11. Shubiduba 12. Towa 13. Ola!! 14. Love & Peach 15. Hi wa mata noboru 16. Shonen 17. Eikou no Kakehashi 18. Natsuiro [Reported by Shakina Katili & Atreyu Moniaga]