Berita Jepang | Japanesestation.com

Untuk menghadapi Olimpiade 2020, Jepang yang dulu merupakan surga bagi para perokok di negara-negara maju, baru-baru ini mulai melakukan langkah-langkah besar untuk membuat sulitnya untuk merokok tanpa melarangnya secara langsung. Namun, perkembangan terbaru di Kota Ikoma, Prefektur Nara, menunjukkan bahwa negara ini sedang benar-benar sedang melakukan gerakan anti-merokok. Mulai bulan April ini, Balai Kota Ikoma melarang siapa pun menggunakan liftnya hingga 45 menit setelah merokok.

Menurut poster yang ditempel di gedung Balai Kota Ikoma, "Ketika datang ke dalam gedung setelah merokok di luar, dibutuhkan 45 menit agar konsentrasi zat berbahaya dalam napas seseorang untuk kembali ke tingkat sebelum merokok." Poster tersebut juga menghimbau, "Setelah merokok, Anda harus mengambil napas dalam-dalam sebelum kembali ke dalam gedung.

Tidak jelas hukuman apa yang menanti seseorang yang naik lift tanpa benar-benar mendekontaminasi diri mereka, tetapi tahun lalu Ikoma memberikan larangan merokok di sekitar stasiun terbesar mereka (Stasiun Ikoma) kecuali untuk area yang ditunjuk, dan apabila melanggar, pelanggar terancam denda 20.000 yen.

Hal ini hanyalah salah satu dari banyak langkah yang diambil untuk mengekang rokok di Jepang. Pada tanggal 30 Maret, jaringan makanan cepat saji utama, Mos Burger mengumumkan bahwa mereka akan berhenti menyediakan ruangan khusus merokok secara bertahap di seluruh 1.300 toko mereka di seluruh Jepang pada bulan Maret, 2020.

Mos Burger adalah restoran keluarga seperti McDonald's, KFC, dan Saizeriya, yang mengambil langkah-langkah untuk menjadi sepenuhnya restoran anti rokok dalam mengantisipasi larangan pemerintah yang akan segera melarang tersedianya area merokok di perusahaan-perusahaan makanan dan restoran.

(featured image : News on Japan)