Meski sudah lama tamat, popularitas seri Inuyasha dan Ranma ½ rasanya belum pudar hingga kini. Tak aneh memang, keduanya memiliki cerita menarik yang tak membosankan meski ditonton atau dibaca secara berulang. Keseruan dan popularitas itu tentunya tak lepas dari jerih payah sang mangaka, Rumiko Takahashi. Manga-manga yang dibuatnya juga bukanlah manga pendek, Inuyasha saja ada 56 volume! Inuyasha saja sudah sangat panjang, belum lagi karyanya yang lain seperti Rumic Theater, antologi cerita pendeknya yang memiliki 5 volume. Wah, jadi penasaran ya bagaimana sih sistem kerja mangaka legendaris ini sampai-sampai bisa memproduksi manga sebanyak itu?
Nah, bagi teman-teman yang penasaran, ternyata Takahashi membagikan rutinitasnya lho!
Ya, Takahashi membocorkan rutinitasnya lewat akun Twitter miliknya yang baru saja dibuatnya pada minggu ini. Salah satu cuitan pertama Takahashi adalah jadwal kesehariannya saat ia menggambar untuk sebuah serial manga.
Penasaran? Berikut sistem kerja Rumiko Takahashi:
● Sebelum tengah hari: Melakukan inking untuk 7 hingga 8 halaman artwork dari suatu karakter.
● Tengah hari: Makan siang, melakukan pekerjaan rumah tangga
● 4 sore: Membaca, melakukan pekerjaan rumah tangga
● 7 malam: Makan malam, melakukan pekerjaan rumah tangga
● 9 malam: Mulai menggambar artwork baru
Jika melihat jadwal di atas, nampaknya tak begitu seram kan? Memang, meski ada jarak cukup lama antara jadwal satu dan yang lainnya, diikuti dengan kembali bekerja di saat banyak orang bersiap untuk tidur. Mungkin, kalian berpikir bahwa itu tak terlalu aneh bagi mereka yang bekerja di industri kreatif kan?
Eits, tunggu dulu. Sebelum teman-teman berpikir kalau jadwal Takahashi hanya deretan kegiatan di atas, teman-teman salah. Gak percaya? Lihat saja jadwal Takahashi untuk keesokan harinya:
Besok
● 9 pagi.: Menunda dulu pekerjaan, tidur.
● Tengah hari: Makan siang, mengerjakan pekerjaan rumah tangga
● 4 sore.: Mulai menggambar
● 7 malam: Istirahat, makan malam
● 8 malam: Mulai menggambar kembali
Lusa
● 9 pagi: Selesai bekerja
Jadi intinya, pada hari pertama, Takahashi menggambar selama 12 jam setelah makan malam, lalu tidur selama 3 jam sebelum kembali begadang untuk melanjutkan pekerjaannya.
Mengerikan bukan? Untungnya, melihat Takahashi masih sempat untuk makan sedikit membuat kita lega. Nampaknya, ia juga mampu menyelesaikan semua pekerjannya untuk serial manga mingguan hanya dalam waktu tiga hari saja. Namun, Takahashi tak hanya menggambar, ia juga harus menulis cerita dalam manganya. Artinya, ia harus memikirkan plot dan dialog saat ia tak menggambar di 4 hari sisanya. Wow.
Dan yang lebih bikin kagum adalah fakta bahwa sejak debut pada tahun 1978, hanya ada satu tahun (2018) di mana Takahashi tak menerbitkan seri apapun di Weekly Shonen Sunday. Benar-benar mengagumkan! Karena itu, sebisa mungkin dukung kerja keras para mangaka seperti Rumiko Takahashi dengan membeli dan membaca karya-karyanya secara legal. Para mangaka juga tak ingin lho kita membajak karya mereka!