Berita Jepang | Japanesestation.com

Masih segar di ingatan semua orang tentang kisah membanggakan dua cosplayer asal Indonesia, Ryan Cyd dan Frea Mai yang sukses mengharumkan nama bangsa di World Cosplay Summit (WCS) 2016. Dengan nama Tim Krusnix, Ryan dan Frea mampu menyingkirkan 30 kontestan lain dari beragam negara di dunia dalam kompetisi kelas dunia yang digelar di Jepang pada awal Agustus lalu ini. Bagaimana kisah mereka? Berikut penuturan Ryan  Cyd dan Frea Mai yang diambil di sela-sela acara Battle of the Toys 2016, Kemayoran, Jakarta pada Minggu (28/09)

[INTERVIEW] Kisah Cosplayer Ryan Cyd dan Frea Mai, Harumkan Indonesia di Kancah Dunia (6)

Selamat atas kemenangannya di WCS 2016 kemarin, bagaimana perasaannya saat diumumkan menjadi pemenang?

Ryan Cyd (R): Gak nyangka, pertama seneng sih pasti, speechless juga di atas panggung. Ditanya apa jawabnya apa. Hahahaha. Padahal ada saingan paling berat dari Denmark dan Jerman yang kostumnya juga bagus-bagus.

Frea Mai (F): Ya yang pasti lega banget ternyata kerja keras kita bisa terbayar. Tapi gak nyangka juga karena saingannya gila, keren-keren banget semua.

Bisa diceritakan bagaimana pertama kali kalian bertemu?

R: Saya kan cosplayer dari Daikon Sky. Dulu memang cari-cari partner buat dilombain di ICGP (Indonesia Cosplay Gran Prix). Nah, kenal Frea yang jago crafting buat kostum karena dia kerjaannya emang costume maker. Di situ join makanya bisa barengan sekarang.

Lantas bagaimana prosesnya sampai ke WCS?

R: Pertama ikut lomba ICGP 2015, tapi waktu itu belum bisa lolos. Terus ada ide pake properti sederhana buat efek yang wah. Dari situ nyari, butuh orang yang berkompeten buat bareng-bareng mikir. Mulai dari dana, pembuatan, punya komitmen yang bagus dan juga butuh ide buat cerita. Nah saya dan Frea bagi tugas. Frea cerita terus saya ke performance, trik-trik magic yang dipakai, properti-propertinya. Itu sebabnya kita bisa gabung bareng. Frea jahit, saya bagian armor.

[INTERVIEW] Kisah Cosplayer Ryan Cyd dan Frea Mai, Harumkan Indonesia di Kancah Dunia (2)

Nama Team Krusnik itu sendiri dari mana?

F: Nama itu saya ambil dari karakter yang kami berdua perankan. Cain Knightlord dan Set Nightlord dari Trinity Blood. Set dan Cain itu bukan vampir jadi crusnik. Jadi pake nama itu ajalah buat tim. 

Berapa lama persiapan kalian berdua untuk ini?

R: Setahun kalau khusus WCS. Di sini kita sama-sama kerja. Nggak saya doang, nggak Frea doank. Di balik layar juga ada yang bantu latihan. Stage crew 2 orang, Fatan ama Iko. Koreonya ada mas Erlan Komutoku dan mas Bowo. Terus ada yang bantu video Taufik Wijayanto Komutoku. Dari sound ada Roby Kazuya, dari Komutoku dan Zero cosplay. Sama ada beberapa anak Daikon Sky yang ngebantuin kalau mentok ide, cari ide ama mereka. Ada banyak temen juga kayak Caca, Arsen yang bantu-bantu latihan dan ide-ide juga seandainya pada mentok.

[INTERVIEW] Kisah Cosplayer Ryan Cyd dan Frea Mai, Harumkan Indonesia di Kancah Dunia (3)

Apa kegiatan kalian berdua selanjutnya? 

R: Cukup dulu mungkin sekarang. Paling bikin-bikin kostum dulu buat photosession ama ikut kegiatan-kegiatan seperti di sini.

Selamat buat Ryan dan Frea. We are proud of you!

(Foto: Amozy Audrey)