Untuk franchise berorientasi otaku yang senantiasa populer dan menguntungkan seperti “Love Live!", bisa dikatakan belum memiliki banyak konten anime. Serial aslinya mendapat 26 episode TV dan theatrical feature, kemudian dilanjut dengan series spin off "Love Live! Sunshine!!" Tetapi akhirnya para Love Livers mendapat kabar baik pada bulan Januari kemarin ketika diumumkan bahwa serial anime "Love Live!" yang baru rencananya akan diproduksi (meskipun judulnya resminya belum diumumkan). Tentu saja seri terbaru ini membutuhkan gelombang baru kelompok penyanyi idola sekolah yang mengikuti jejak para pendahulunya dalam mengejar impian sebagai bintang panggung sambil menjalin persahabatan di sepanjang jalan perjuangannya. Pada gilirannya nanti seri ini akan membutuhkan banyak seiyuu "Love Live!" untuk memerankan karakter yang ada.
Namun, alih-alih memilih dari seiyuu profesional, produser untuk "Love Live!" yang baru telah mengumumkan bahwa mereka akan mengadakan audisi amatir terbuka untuk mencari gadis-gadis yang cocok memerankan grup idola sekolah ini. Sementara detail pastinya belum diumumkan, situs web resmi "Love Live!" telah mencantumkan sejumlah persyaratan yang memenuhi syarat, termasuk:
- Pelamar harus perempuan yang tinggal di Jepang
- Harus berusia antara 15 dan 22 tahun (per 1 April 2020)
- Pelamar di bawah usia SMP tidak diizinkan
- Pelamar saat ini tidak boleh dikontrak dengan agen rekaman atau bakat manapun
- Harus tinggal di daerah Tokyo atau bersedia untuk pindah
- Harus menyetujui video yang direkam selama proses audisi
- Anak di bawah umur harus memiliki izin dari orang tua atau wali yang sah
Banyak dari mereka terdengar seperti ketentuan yang cukup logis untuk alasan hukum dan/atau logistik. Namun, yang membuat terkejut adalah hal terakhir dalam daftar persyaratan:
- Audisi hanya terbuka untuk pelamar yang belum menikah
Saat ini, wanita di Jepang diizinkan menikah pada usia 16 tahun (meskipun itu akan berubah menjadi 18 dalam waktu dekat sebagai bagian dari reformasi legislatif), dan bukan hal aneh jika para wanita berusia 20-an awal menikah. Karena kedewasaan resmi di Jepang dimulai pada usia 20 tahun (itu juga akan berubah menjadi 18 segera). Maka dari itu beberapa komentar yang muncul menilai tidak rasionalnya alasan untuk seiyuu baru tidak boleh menikah, selain jika maksud aturan ini untuk tujuan fan-service bagi penggemar. Mereka mengkritik prasyarat ini menjijikan dan terlalu mengacu pada selera otaku. Namun, ada aspek kunci "Love Live!" yang membuat klausul "wanita lajang saja" tidak begitu mengejutkan.
Audisi dari "Love Live!" seri terbaru ini benar-benar ditujukan untuk menghidupkan para karakter 2D menjadi wujud nyata serial asli tentang sekelompok siswi biasa yang menjadi penyanyi idola. Dimulai dengan sekelompok sahabat yang berkumpul karena hobi dan mimpi yang sama, kemudian bangkit dari status amatir berkat kerja keras dan dedikasi mereka, berkembang dari pertunjukan kecil di acara-acara lokal menjadi konser berskala besar. Karena keberhasilan "Love Live!" telah mengubah seiyuunya menjadi penyanyi idola. Selain memberikan suara saat menyanyi untuk karakter anime mereka, para aktris juga direncanakan untuk tampil secara langsung di konser live, mengenakan kostum panggung dan menari dengan koreografi seperti yang terlihat di anime.
Jadi sebenarnya, produser untuk seri yang akan datang tidak hanya merekrut seiyuu "Love Live!", tetapi mencari anggota grup idol. Sama sekali tidak mungkin seri terbaru ini akan menyimpang dari formula lisensi pendahulunya dalam mencetak uang. Mereka pasti akan menjadikan seiyuu tersebut menjadi bagian dari franchise dan umumnya penyanyi idola di Jepang memiliki kontrak yang melarang mereka untuk berkencan, karena tidak menikah sebenarnya aturan yang relatif kurang ketat. “Apakah benar-benar ada permintaan konsumen untuk musik dari penyanyi idola yang sudah menikah?" tanya salah satu komentator, dan kemudian dipenuhi dengan berbagai jawaban yang serupa, “Yang mereka lakukan hanyalah mencari orang yang bisa memenuhi kebutuhan penggemar.”
Entah apakah kedepannya aturan ini akan tetap dipertahankan atau diubah, mengingat faktor hubungan emosional (nyata atau yang dibayangkan) antara idol dan penggemarnya lebih kuat daripada kecintaan pada musik mereka sendiri, sangat mempengaruhi kebertahanan mereka di industri hiburan.