Berita Jepang | Japanesestation.com

Salah satu film anime populer “Kimetsu no Yaiba: Mugen Train” yang rilis pada 16 Oktober 2020 lalu belum lama ini kembali menjadi perbincangan masyarakat setelah film yang diadaptasi dari manga “Kimetsu no Yaiba” tahun 2016 karya Koyoharu Gotoge tersebut berhasil menduduki peringkat pertama box office Jepang, dan menggeser film anime klasik Hayao Miyazaki, “Spirited Away” (2001), yang telah bertengger lama di posisi teratas box office Jepang.

Serial “Kimetsu no Yaiba” sendiri merupakan anime yang menceritakan perjuangan Kamado Tanjiro dalam mencari cara untuk merubah adiknya, Nezuko, kembali menjadi manusia. Berawal dari pembantaian keluarganya oleh iblis tidak dikenal yang hanya menyisakan salah satu adiknya tersebut, yang kemudian berubah menjadi iblis, Tanjiro dibawah pelatihan Sakonji Urokodaki akhirnya memutuskan untuk menjadi pembantai iblis.

Sakonji Urokodaki
Karakter Sakonji Urokodaki dalam anime Kimetsu no Yaiba (crunchyroll.com)

Belum lama ini, fakta mencengangkan tentang serial “Kimetsu no Yaiba” terungkap. Dalam penampilannya di variety show Fuji TV “Sono Neta, Neta ni Shite Ii Desu Ka?”, Hochu Otsuka sebagai salah satu aktor pengisi suara atau seiyuu dari karakter di serial tersebut “Sakonji Urokodaki” membeberkan bahwa meskipun film tersebut menjadi sangat populer di kalangan masyarakat, tetap tidak akan merubah pendapatan mereka (para seiyuu).

Seiyuu berusia 66 tahun tersebut menambahkan, bahwa pendapatan untuk seorang seiyuu telah ditetapkan sebelum perekaman dimulai, dan seiyuu akan dibayar berdasarkan “peringkat” mereka di industri. Peringkat ini ditentukan berdasarkan pengalaman, rekam pekerjaan masa lalu, popularitas, dan berapa lama mereka telah berada di industri tersebut.

Menurut sekolah akting suara di Jepang, biasanya untuk pendapatan seorang seiyuu yang didapat dari anime TV berdurasi 30 menit sebanyak 15.000 yen atau kurang lebih setara dengan Rp 2.021.388,00 untuk seiyuu dengan peringkat lebih rendah, dan maksimal 45.000 yen atau kurang lebih setara dengan Rp 6.064.163,00 untuk seiyuu peringkat atas.

Hochu Otsuka mengungkapkan, bahwa meskipun seorang seiyuu tidak mendapatkan pendapatan yang berbanding lurus dengan popularitas karya yang dikerjakan, seperti contoh pada film “Kimetsu no Yaiba: Mugen Train”, tapi bukan berarti mereka tidak mendapatkan keuntungan sama sekali. Dirinya menyebutkan, dengan kesuksesan dan popularitas dari sebuah karya yang dikerjakan, justru dapat mendatangkan banyak tawaran pekerjaan dan dengannya pula dapat sekaligus membantu meningkatkan peringkat dari seorang seiyuu.