Berita Jepang | Japanesestation.com

Bonsai menjadi tanaman yang semakin populer di seluruh dunia dalam beberapa tahun terakhir. Bersamaan dengan meningkatnya minat terhadap tanaman ini, pencurian bonsai semakin banyak dilaporkan di seluruh Jepang.

Dalam salah satu insiden terbaru, polisi Tokyo telah menangkap seorang warga negara asing (WNA) asal Vietnam yang dicurigai mencuri 24 pohon bonsai dari sebuah toko tanaman di pinggiran barat kota. Tersangka, Pham Minh Duc, 30, yang tinggal di Sakai, Prefektur Ibaraki, ditahan karena dicurigai melakukan pencurian 22 pohon bonsai-termasuk spesies seperti pinus hitam Jepang, pinus putih, dan juniper Cina-dengan nilai total sekitar 668.000 yen (sekitar 75 juta rupiah).

Menurut Departemen Kepolisian Metropolitan, pencurian tersebut terjadi pada 7 Desember 2024, di sebuah toko bonsai di Akishima, Tokyo. Rekaman keamanan menunjukkan Pham bersama dua orang lainnya berada di dekat toko pada saat kejadian.

Ketika diinterogasi, Pham mengakui tuduhan tersebut, dan mengatakan kepada para penyelidik bahwa dia bertindak sebagai pengemudi yang melarikan diri setelah melamar pekerjaan yang dia temukan di media sosial. Dia mengklaim bahwa dia membeli kendaraan yang digunakan dalam kejahatan tersebut berdasarkan instruksi yang diterima secara online.

Pham juga mengaku membuang sekitar setengah dari pohon bonsai yang dicurinya di sepanjang aliran sungai di Prefektur Ibaraki. Pohon-pohon yang tersisa, katanya, disembunyikan di tanah kosong di Ibaraki dan Prefektur Chiba yang berdekatan.

Koperasi Penanam Bonsai Nippon melaporkan setidaknya 30 pencurian bonsai di seluruh negeri antara tahun 2019 dan awal 2024. Para ahli percaya bahwa lonjakan permintaan internasional-khususnya dari pembeli di Tiongkok dan Asia Tenggara-memicu aktivitas ilegal ini. Bonsai, yang dikenal karena penanamannya yang cermat dan bernilai simbolis, dapat menghasilkan ribuan dolar di pasar luar negeri.

Pihak berwenang dan para penanam bonsai semakin peduli untuk melindungi karya seni yang hidup ini. Banyak pembibitan sekarang memasang sensor gerak, kamera keamanan, dan pagar yang diperkuat untuk menjaga pohon-pohon mereka. Namun, seperti yang ditunjukkan oleh kasus ini, para pencuri terus mencari cara untuk mengeksploitasi nilai global bonsai yang terus meningkat.