Berita Jepang | Japanesestation.com

Menyusul banyaknya pembajakan terhadap karya-karya mereka, para penerbit manga di Jepang pun tengah mengambil langkah-langkah proaktif dalam menanggapi salah satu tindakan pencurian tersebut. Setelah beberapa waktu lalu 23 majalah manga terbitan peusahaan Shogakukan meluncurkan kampanye anti pembajakan, baru-baru ini beberapa majalah manga yang paling populer dari negara ini juga telah bekerja sama untuk kampanye anti-pembajakan.

Japan Shuppan Koho Center (Pusat Humas Publikasi Jepang) memimpin kampanye bersama dengan beberapa perusahaan-perusahaam penerbit besar, seperti Shueisha (Weekly Shounen Jump), Shogakukan (Weekly Shounen Sunday), Kodansha (Weely Shounen Mahazine), dan Kadokawa (Young Ace). Perusahaan-perusahaan tersebut bahkan menyatukan karakter-karakter paling populer yang pernah mereka buat dalam satu poster untuk melakukan kampanye anti pembajakan ini secara online.

Kampanye baru bertuliskan, "STOP! Versi bajakan," tidak hanya melibatkan karakter-karakter seperti Luffy, Melodias, Conan, dan Atsushi Nakajima, namun kali ini menampilkan lebih banyak lagi karakter manga seperti Eren, Golgo 13, dan lain-lain.

"Mari kita berhenti melihat manga bajakan di situs ilegal! Ini adalah pemberitahuan untuk 'STOP! Pirate Version' yang melibatkan banyak perusahaan penerbitan. Ini terhubung untuk memberdayakan dan melindungi para pembuat manga sehingga mereka dapat terus memproduksi konten-konten baru. Kami meminta kerja sama kalian."

Kampanye ani-pembajakan tersebut kemudian meluncurkan sebuah situs untuk menginformasikan kepada publik tentang kerugian yang telah mereka alami dalam kasus pembajakan manga. Situs ini menyajikan kerugian materi yang sebenarnya diambil di sisi perusahaan penerbit, data berikut didukung oleh beberapa laporan resmi tentang hal ini:

Perkiraan kerugian di Jepang: 50 miliar yen (US $ 448,9 juta) Perkiraan kerugian di AS: 1,3 triliun yen (US $ 11,7 miliar) Perkiraan kerugian dari Haruka Yume no Ato, kasus manga terbesar di Jepang: 73,1 miliar yen Perkiraan kerugian dari situs pembajakan Manga Mura: 320 miliar yen

Selain kerugian materi, situs tersebut juga menyatakan bahwa pembajakan juga mempengaruhi proses pembuatan manga.

Situs bacaan daring, meski ada yang hadir dalam bahasa Jepang, seperti Mangamura yang ditutup beberapa waktu lalu sebenarnya lebih banyak muncul dalam versi bahasa Inggris dan terjemahan lainnya dalam berbagai bahasa yang tidak memiliki lisensi. Pengguna internet dapat dengan mudah mengakses dan membaca manga di ponsel, tablet, atau komputer mereka. Situs seperti ini juga dapat berbahaya bagi para pembaca karena mudah menularkan virus ke alat milik pengguna, maupun dapat secara otomatis mengarahkan ke situs berbahaya, penipuan, dan resiko-resiko lainnya.