Setiap tahunnya tren baru dalam dunia makeup muncul di antara gadis-gadis Jepang, dan tren terbaru kini telah terungkap: yaitu "Byojaku Face (wajah sakit)". Tren ini dimulai daat Ranzuki, sebuah majalah dengan konsep "Aku bisa menjadi gadis paling imut dan paling bergaya di kelas", menampilkan teknik ini dalam Edisi April. Sejak saat tersebut, teknik ini menjadi pembicaraan hangat di internet dan TV.
Kalian mungkin akan berpikir "Bukankah wajah sakit merupakan hal yang buruk?" ketika mendengar tentang "wajah sakit", tapi inilah yang diinginkan oleh gadis-gadis Jepang!
Jadi sebetulnya, apa yang dimaksud dengan "wajah sakit" itu? Menurut gadis sekolah Jepang, wajah sakit terdiri dari kulit yang pucat, alis yang terlihat khawatir, dan pipi dan bibir yang sedikit berwarna. Ada banyak idol dan model populer yang memiliki wajah terlihat seperti boneka karena memiliki kulit yang pucat dan terlihat bingung. Mai Shiraishi (Nogizaka46), Kanna Hashimoto (Rev. dari DVL), dan model fashion AMO dikenal memiliki penampilan tersebut. Wajah sakit akan memberikan penampilan seolah sulit didekati, memiliki aura seperti sedang berada dalam kesulitan yang akan membuat bahkan gadis lainnya ingin melindungi mereka.
Kalian mungkin akan berpikir jika "wajah yang terlihat sakit" hanya bisa diterapkan pada mereka yang terlahir berwajah natural, tapi gadis-gadis Jepang telah belajar bagaimana cara mendapatkan penampilan ini dengan menggunakan makeup.
Menurut edisi pertama dari majalah Ranzuki saat menampilkan penampilan ini, ada 3 langkah untuk menciptakan wajah sakit. Penjelasannya sederhana, langkah pertama adalah menciptakan kulit pucat dengan menggunakan concealer berwarna dasar hijau. Katanya itu menciptakan tampilan yang bersinar. Langkah kedua adalah membentuk alis tanpa membuatnya terlalu tebal. Ini bisa dilakukan dengan menggunakan maskara alis mata atau bubuk alis mata dan membentuknya secara langsung. Karena gadis-gadis Jepang secara alami memiliki rambut warna hitam, alisnya pun berwarna hitam. Sehingga untuk mendapat kesan sakit, mereka mewarnai alis matanya dengan warna terang. Langkah terakhir adalah dengan mewarnai bibir dengan warna natural. Sangatlah tabu untuk mewarnai bibir atau mata dengan warna yang terlalu banyak, sehingga penting untuk mengaplikasikan lipstik (atau lip stain) dan blush on di ujung jari dan mengusapkannya secara perlahan dibanding mengaplikasikannya secara langsung.
Karena salah satu bagian terpenting dari makeup gyaru adalah memiliki mata yang besar dan bersinar, sepertinya gadis-gadis Jepang ingin terlihat layaknya boneka. Di antara gadis-gadis Jepang, lebih lazim ditemukan mereka yang ingin terlihat seperti anak-anak dibanding memiliki penampilan dewasa dan seksi; jadi seperti yang biasa orang pikirkan, banyak pria Jepang yang tertarik pada gadis yang lebih muda. Ini mungkin tren bagi orang Jepang untuk menikmati masa muda dan hal-hal yang belum selesai.