Jepang umumnya mengalami musim hujan, pada masa pergantian musim antara musim semi dan musim panas, di sekitar bulan Juni dan Juli, yang biasa disebut tsuyu. Ada satu buah kuil Buddha di sekitar pegunungan Arashiyama di Kyoto, yang justru menjadi semakin indah jika dikunjungi pada saat musim hujan, yaitu kuil Saiho-ji.
Kuil Saiho-ji dikenal juga dengan panggilan Koke-dera, yang berarti kuil lumut karena keindahan taman lumutnya. Kuil yang merupakan salah satu situs Warisan Budaya Dunia UNESCO ini sendiri sudah berusia sangat tua, namun taman di dalamnya, yang dianggap salah satu yang terindah di Kyoto ini dibuat oleh seorang biksu Zen Buddha bernama Muso Soseki pada tahun 1339.
Jika umumnya kuil-kuil di Kyoto dikunjungi oleh banyak orang pada musim sakura bersemi atau di musim gugur, kuil yang satu ini paling indah dikunjungi di saat musim hujan membuat lumut-lumut yang ada pada taman ini semarak dengan warna hijaunya yang hidup. Berjalan-jalan di atas jalan setapak di antara taman lumut ini akan semakin syahdu dinaungi awan mendung dan cuaca berkabut.
Meski demikian, kunjungan ke kuil ini tidak bisa dilakukan sembarangan. Sebelum mengunjungi kuil ini, peminat harus mengirim permohonan waktu kunjungan pada pihak kuil, paling lambat 30 hari sebelum tanggal kunjungan yang diinginkan bersama dengan kartu pos prabayar lengkap dengan alamat pengiriman kembali di Jepang. Pihak kuil kemudian akan mengirim balasan berupa waktu kunjungan yang mereka berikan. Sayangnya, kuil ini hanya mengirim balasan ke alamat yang ada di Jepang. Meski demikian, ada website yang khusus menyediakan jasa untuk membantu wisatawan asing mengajukan jadwal kunjungan ke Saiho-ji.
Pengunjung yang masuk ke taman Saiho-ji dikenakan tarif sebesar 3000 yen. Kuil ini dapat diakses menggunakan bus kota 63 dari stasiun Sanjo Keihan di Kyoto.
(All images: allabout-japan.com)