Kafe kucing, di mana para pelanggannya membayar untuk bergaul dengan kucing, telah menjadi sesuatu yang besar di Jepang dan menyebar ke seluruh dunia sejak pertama dibuka di Taiwan pada tahun 1998. Kucing-kucing menggemaskan, lagipula, mungkin satu hal yang tidak bisa Starbucks saingi. Untuk beberapa pemilik usaha, kafe-kafe juga menawarkan cara untuk memberikan kehidupan yang lebih baik untuk para kucing. Contohnya adalah pemilik Cat Cafe Nekokaigi, Mayuko Horii, yang membuka kafe kucing pertama di Kyoto pada tahun 2008 dengan 13 anak kucing liar. Kota Jepang kuno tersebut kebetulan penuh dengan kucing-kucing liar. "Kami mengadopsi kucing-kucing liar dari seorang relawan ketika mereka berusia sekitar dua bulan. Beberapa toko-toko kafe kucing memiliki kucing-kucing langka. Tapi kami menghargai kucing-kucing Kyoto yang ditelantarkan," tulis Horii melalui email. Para pengunjung membayar sekitar 800 Yen ($ 8) sejam untuk bermain dengan salah satu dari 13 kucing, yang mengejar boneka mainan dan tidur siang di sekitar ruangan. Para pelanggan kemudian harus membayar tambahan 4 US$ per setengah jam dan sementara minuman tidak wajib untuk dibeli, yang harganya masing-masing sekitar 300 Yen. Bisnis tampaknya berjalan dengan baik, saat website memperingatkan bahwa kafe menjadi ramai pada akhir pekan dan Internet penuh dengan berbagai mention tentang Nekokaigi. Horii memberlakukan beberapa peraturan untuk memastikan kehidupan yang baik untuk para kucing, misalnya melarang anak-anak di bawah usia 13 tahun dan memberitahu pelanggan agar tidak pernah menyentuh kucing yang sedang tidur. Dia juga tidak akan membiarkan para pelanggan mengadopsi kucing-kucing tersebut. "Kami menolaknya karena para pelanggan kami yang lain yang mencintai kucing-kucing tersebut akan sedih melihat mereka pergi. Para pelanggan tersebut mungkin tidak akan datang lagi jika kucing itu hilang," tulis Horii melalui email. Di bawah ini adalah foto dari Cat Cafe Nekokaigi: