Berita Jepang | Japanesestation.com

Setelah Bandara Haneda dan Narita, Bandara Ibaraki berencana akan menjadi hub utama ketiga di wilayah Kanto dengan memperluas rute penerbangannya ke berbagai lokasi di Asia, Eropa dan Amerika Serikat.

Ekspansi ini bertujuan untuk menarik lebih banyak pengunjung internasional sekaligus memberikan pilihan perjalanan yang lebih besar bagi penumpang domestik.

Dengan membangun penerbangan jarak pendek saat ini ke Shanghai di Tiongkok, Cheongju di Korea Selatan dan Taiwan, maskapai ini berupaya untuk memperluas layanan bandara ke lokasi yang lebih jauh di Asia, termasuk Singapura, Vietnam, dan Thailand, serta Eropa dan Amerika Serikat.

Selain itu, untuk mengakomodasi peningkatan jumlah wisatawan, rencana ini juga akan memodernisasi infrastruktur bandara termasuk membangun taxiway yang terhubung ke landasan pacu, memperluas apron parkir pesawat dan memperbesar gedung terminal yang selama ini mengalami kemacetan.

Saat ini, Bandara Narita hanya dapat menangani hingga dua kali lepas landas dan pendaratan per jam. Namun, dengan landasan pacu yang baru, bandara tersebut dapat menangani lebih dari delapan penerbangan per jam.

Bandara Ibaraki, yang terletak sekitar 80 kilometer di timur laut Tokyo, merupakan bandara regional yang terkenal dengan biaya perjalanannya yang terjangkau dan akses yang mudah ke berbagai tujuan domestik dan internasional.

Dibuka pada tahun 2010, bandara ini terutama melayani maskapai penerbangan berbiaya rendah dan terus berkembang sebagai pintu gerbang alternatif bagi para pelancong yang mencari pengalaman terbang yang tidak merepotkan.

Pada tahun fiskal 2023, Bandara Ibaraki melayani sekitar 700.000 penumpang domestik dengan tujuh penerbangan setiap hari dan sekitar 50.000 penumpang internasional dengan dua penerbangan seminggu, dengan total sekitar 750.000 penumpang.