Kalau kamu punya agenda untuk menikmati libur musim panas di Kyoto, pastikan kamu mengikuti Kamogawa Noryo Yuka, tradisi makan malam di musim panas yang sudah dilakukan masyarakat Kyoto sejak ratusan tahun lalu! Emangnya seperti apa sih Kamogawa Noryo Yuka itu? Yuk, intip keseruan Kamogawa Noryo Yuka!
Tradisi sejak zaman Edo

Sejak zaman Edo, wilayah Kawara yang ada di tepi Sungai Kamo berkembang menjadi pusat bisnis. Apalagi setelah Toyotomi Hideyoshi membangun kembali kedua jembatan ikonik di sungai ini. Selama masa pembangunan, ada banyak bangku dan kedai teh yang ramai dikunjungi pedagang kaya atau pengunjung yang ingin melihat proses pembangunan jembatan.
Alhasil, kegiatan inilah yang menjadi cikal bakal Noryo Yuka. Pada masa pertengahan Edo, aturan tempat duduk di tepi Sungai Kamo menjadi lebi sistematis. Kedai teh yang ada di sepanjang sungai hanya diperbolehkan mengeluarkan sejumlah kursi saja.

Saat zaman Meiji dan Taisho, kegiatan Noryo Yuka semakin marah, bahkan sampai membangun dek kayu di kedua sisi sungai untuk memenuhi kebutuhan tradisi musim panas ini. Meski sempat dilarang di tahun 1929 dan mengalami kerusakan akibat Topan Muroto, The Kyoto Kamogawa Nouryou-Yuka Association menetapkan aturan terhadap Noryo Yuka agar dapat terus diwariskan sebagai tradisi.
Ada puluhan restoran yang berpartisipasi

Berjalan selama ratusan tahun, Kamogawa Noryo Yuka punya puluhan restoran dan kedai makanan yang berpartisipasi. Kamogawa Noryo Yuka di sini umumnya menggunakan dek setinggi tiga meter di atas permukaan air, jadi kamu bisa memandang aliran sungai secara keseluruhan.
Kamogawa Noryo Yuka tahun ini diikuti sekitar 100 restoran dan kedai dengan pilihan menu beragam dan super lezat! Mulai dari olahan tradisional Jepang, yakiniku untuk beramai-ramai, hingga kuliner internasional.

Kunjungi restoran Umemura untuk menikmati kuliner ala Jepang yang kental. Kalau pergi beramai-ramai bersama teman dan keluarga, kamu bisa mampir ke Hiro Sanjokiyamachi untuk yakiniku super lezat. Oh! Ada juga Moritaya yang menyajikan aneka rebusan lezat hingga teppanyaki!
Tidak hanya di sepanjang Sungai Kamo, wilayah Kibune dan Takao juga punya Noryo Yuka sendiri yang lebih dikenal dengan istilah Kawadoko. Bedanya, wilayah Kibune dan Takao tidak menggunakan setinggi dek tiga meter, melainkan sejajar dengan aliran sungai, hanya menggunakan dek pendek setinggi 10 hingga 20 sentimeter saja.
Biaya dan lokasi

Kamogawa Noryo Yuka dibuka secara gratis dan dapat dikunjungi oleh siapa saja hingga 31 Oktober mendatang, kamu hanya perlu membayar untuk makanan yang kamu pesan di restoran. Meski ada banyak restoran di sini, kamu disarankan untuk melakukan reservasi terlebih dulu agar tidak kehabisan bangku di restoran yang kamu inginkan. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut, kamu bisa mengunjungi situs resminya di sini.
Untuk sampai ke Kamogawa Noryo Yuka, kamu bisa naik bus kota jalur empat dari Shiokoji Takakura ke arah Shijo Kawaramachi. Dari sana kamu tinggal berjalan kaki sekitar 450 meter saja.
Tertarik untuk menghabiskan libur musim panas dengan mencoba tradisi ala masyarakat Kyoto ini? Jangan lupa cek artikel Japanese Station untuk informasi wisata menarik lainnya ya!
Artikel ini ditulis dari berbagai sumber.