Tanggal 27 April 2014, adalah hari pelaksanaan salah satu J-Event yang paling ditunggu-tunggu di Bekasi, meskipun baru memasuki tahun ke-2 nya, Grestal Damashii yang merupakan J-Event karya NIKURU selaku Japanese Club dari SMAN 5 Tambun Selatan memantapkan diri dengan kesuksesan kembali di tahun ini.
Dengan berbagai konten acara yang menarik seperti Live Music, Bazaar, Maid Cafe, Obake, dan Competition di tahun ini meskipun bentrok dengan J-Event lain Grestal Damashii 2 tetap tidak kehilangan pengunjung. Tahun ini Grestal Damashii mengambil tema Kaze No Uta (風の歌) yang dalam Bahasa Indonesia adalah "Nyanyian Angin", dari informasi yang saya dapatkan dari panitia maksud dari tema tersebut ialah agar Grestal Damashii dapat dengan mudah masuk ke hati masyarakat seperti sebuah nyanyian dan tentunya menyebar luas dan cepat seperti angin.
Acara diawali dengan pembukaan oleh MC yang merupakan siswa dari SMAN 5 Tambun Selatan.
Lalu dilanjutkan dengan sambutan dari Wakil Kepala Sekolah, di mana dari informasi yang saya dapatkan memiliki panggilan akrab dari para murid yaitu "Om Bos".
Setelah itu acara dilanjutkan oleh penampilan akustik dari perwakilan siswa SMAN 5 Tambun Selatan.
Lalu ada juga perwakilan siswi SMAN 5 Tambun Selatan yang memberikan Dance Performance yang enerjik di pagi hari itu.
Setelah penampilan dari perwakilan siswa dan siswi SMAN 5 Tambun Selatan, acara dilanjutkan ke kompetisi. Tibalah saat MC utama untuk naik ke atas panggung memandu jalannya acara.
Acara lalu kembali dilanjutkan dengan Dance Competition.
Penampilan beberapa grup benar-benar menghangatkan suasana pagi yang cerah itu. Terdapat beberapa grup dance yang sudah tidak asing lagi tetapi ada juga beberapa grup pendatang baru. Setelah Dance Competition acara dilanjutkan dengan kompetisi Cosplay Team.
Sangat menarik dan variatif ya, dari mulai grup cosplay karakter Indonesia, tokusatsu, Naruto, dan yang lain. Seusai Cosplay Team masih ada Kostreet Show Off.
Memasuki siang hari seusai Kostreet Show Off, acara pun mulai dipadati dengan banyak pengunjung.
Stand Bazaar makanan juga diserbu oleh para pengunjung yang sepertinya sudah mulai dilanda haus dan lapar.
Masih di cuaca yang sudah mulai memanas mengingat jam sudah menunjukan kurang lebih pukul 12.40 WIB, tibalah Black Moral band yang menjadi pembuka tepat sehabis break.
Setelah perform gahar dan membuat pengunjung semakin terbakar di cuaca yang panas, kini giliran Baka Bomber tampil dengan enerjik dan penuh semangat sehingga acara pun semakin seru dan meriah.
Di tengah cuaca yang panas, OBAKE alias rumah hantu mulai menyebarkan terornya. Kabarnya terdapat 1 pengunjung yang pingsan setelah masuk ke dalamnya. Terdapat juga isu bahwa di ruangan tempat OBAKE memang ada penunggu asli yang bukan manusia.
Terlepas dari teror OBAKE, ada juga lomba fotografi yang dilaksanakan oleh Grestal Photo Club selaku ekstrakurikuler fotografi di SMAN 5 Tambun Selatan.
Ada juga Vending Machine yang menggemaskan dari salah satu produk minuman.
Kembali lagi ke acara utama, setelah penampilan dari Baka Bomber tibalah waktunya bagi band yang mendapat julukan band badak untuk menyuarakan suaranya, siapa lagi kalo bukan Saido Project yang selalu memberikan energi dengan musik bertenaga dari Siam Shade kepada para pengunjung yang masih setia melihat penampilan mereka.
Meskipun langit sudah mulai gelap dan mengguyurkan titik-titik air di tengah penampilan SAIDO PROJECT, mereka tetap memberikan penampilan maksimal. Seusai SAIDO PROJECT masih ada AKAIRO yang membawakan lagu dari IKIMONOGAKARI.
Memang cuaca tidak bisa ditebak, setelah penampilan dari AKAIRO dengan suara vokalisnya yang powerful dan permainan gitar bersamaan dengan harmonika yang unik langit pun tidak lagi menurunkan tetesan air biasa, hujan yang cukup besar memaksa THE GREGETZ untuk menunda penampilannya. Meskipun ada beberapa penonton yang masih setia menunggu di depan panggung dengan payungnya, karena hujan begitu besar terpaksa mereka diminta berteduh dulu oleh sang vokalis.
Sementara itu sebagian besar dari para pengunjung juga sudah berteduh di dalam gedung dan tenda-tenda karena hujan yang tak kunjung reda.
The show must go on... Begitu hujan sedikit mereda, "kejar rundown!" mungkin itulah yang dipikirkan oleh personel THE GREGETZ, karena penyedia sound system juga sudah setuju untuk merelakan alatnya dihujani air, tanpa basa basi THE GREGETZ langsung memberikan penampilan terbaiknya dengan kondisi hujan yang tak kunjung reda dan tetap stabil membasahi acara.
Penampilan THE GREGETZ memang atraktif, hujan bukan penghalang bagi para pengunjung untuk menikmati penampilan mereka di tengah lapangan yang masih terguyur hujan, salut untuk komunitas One Ok Rock Indonesia yang setia di depan panggung dari awal hingga perform THE GREGETZ selesai. Setelah itu tibalah giliran Tokyolite untuk memberikan penampilan dengan musikalitas mereka yang gila. Memang band ini blessed, hujan berhenti dan Tokyolite pun dapat memberikan penampilan yang maksimal dan sempurna.
Seusai dihibur oleh penampilan Tokyolite yang funky, kini giliran salah satu band asal Bandung yang paling ditunggu penampilannya di setiap J-Event. Sebut saja HenoHenoMoheji, ya memang namanya terdengar aneh tapi penampilan mereka selalu maksimal dengan permainan yang rapi dan sound yang matang HenoHenoMoheji berhasil dengan baik menghibur para penonton juga penggemarnya.
Vocaloid, Supercell, dan Egoist menjadi sajian dari HenoHenoMoheji, seusai HenoHenoMoheji masih ada lagi band keren yang dalam waktu dekat ini akan melaksanakan tur ke Jepang. Siapakah mereka? MEA, band visual kei Indonesia pertama yang menggelar tur ke Jepang.
Penampilan yang benar-benar mengguncang panggung dengan lagu-lagu dari Deluhi juga beberapa lagu dari MEA sendiri. Nah sebagai penutup, Grestal Damashii 2 punya Honeybeat dengan Shibuya kei-nya, sehabis headbang yang melelahkan kepala dengan MEA, kali ini kita goyang-goyang kaki dan sedikit refreshing setelah musik yang cadas.
Tambahan, terdapat 1 hal yang menarik yang dikatakan oleh salah satu teman saya.
Kaos panitia yang bertuliskan "Staff " berasa seperti crew dari event-event di Jepang, hal sepele tapi menurut saya itu berarti, dan kalo dipikir-pikir jarang juga ditemui di event-event Jepang pada umumnya. Sebelum saya akhiri, saya hanya dapat berdoa semoga tahun depan acara ini dapat terlaksana lagi, tentunya dengan konsep yang jauh lebih baik dan lebih meriah lagi nantinya. Untuk yang tidak bisa datang ke acara Grestal Damashii 2, tenang jangan takut. Kalian masih bisa melihat betapa meriah dan serunya acara tersebut di video ini:
Semua foto yang tidak dinamai diambil dari hasil: Azkia Irfan Zidni (@AzkiaZidni) Artikel ditulis oleh: Helmi Giffari (@helmigiffari)