Berita Jepang | Japanesestation.com

Beberapa tahun belakangan ini rasanya adalah tahun-tahun di mana pada penggemar kultur pop Jepang akhirnya bisa melihat banyak artis asal Jepang yang mereka idolai sejak lama, beraksi di depan mata sendiri. Salah satu di antara acara yang berhasil menghadirkan musisi kenamaan Jepang ke Indonesia adalah Nakama Festival, yang digelar di Allianz Ecopark Ancol, pada hari Sabtu dan Minggu, 2 dan 3 September lalu.

Pada hari pertama acara, Nakama Festival membagi dua kegiatan-kegiatannya. Sebagian dari kegiatan yang diadakan di aula Ecopark yang cukup luas dan nyaman tersebut di antaranya demo kebudayaan Jepang, juga games yang melibatkan pengunjung dan para anggota komunitas yang datang meramaikan acara ini. Di dalam area indoor pada hari pertama juga, para Japan-enthusiast yang tergabung dalam berbagai komunitas bisa unjuk gigi memperkenalkan komunitasnya masing-masing melalui booth komunitas yang juga tersedia di lantai dua aula tersebut.

Sementara acara di dalam aula berlangsung, di area outdoor, selain para pengunjung dapat menikmati berbagai jajanan yang dijajakan di berbagai stand yang tersedia, pengunjung juga dapat menikmati outdoor games yang seru seperti bull riding machine, trampoline, dan balloon slide. Di salah satu sisi venue bahkan terdapat camping ground lengkap dengan tendanya.

Di panggung utama acara Nakama Festival yang cukup megah, pada hari pertama ini, pengunjung dihibur dengan berbagai hiburan, mulai dari cosplay, penampilan dari idol group JKT48 dan Shojo Complex, pertunjukan oleh band HoneyBeat yang membawakan tembang-tembang Tokyo Jihen, dan penampilan unik Hiroaki Kato yang membawakan lagu-lagunya sendiri, dalam bahasa Jepang dan bahasa Indonesia, serta pertunjukan musik oleh Redshift sebagai penutup acara hari pertama.

Pada hari kedua acara, karena alasan yang tidak dijelaskan sebelumnya, seluruh acara indoor di Nakama Festival ditiadakan, dan seluruh kegiatan pada hari kedua ini dipusatkan di venue outdoor. Dari siang hari, para pengunjung sudah mulai dihibur dengan beragam pertunjukan seperti cosplay, dan band lokal seperti Aozora, Thousand Sunny, dan Obake yang membawakan tembang-tembang J-Pop dan J-Rock. Selepas maghrib, para pengunjung kembali dimanjakan dengan pertunjukan penuh semangat dari Enka Girls dan band Tokyolite. Selepas pertunjukan dari band yang sudah malang-melintang di luar Indonesia itu, akhirnya tibalah pertunjukan oleh band yang menjadi alasan sebagian besar pengunjung datang ke Nakama Festival: Do As Infinity.

Tidak mengecewakan para penggemarnya, yang sebagian di antaranya mungkin sudah menunggu belasan tahun untuk momen ini, band yang dikenal sebagai pelantun lagu tema anime Inuyasha tersebut sukses membayar kerinduan para penggemarnya. Mulai dari lagu terbaru dari single terbaru mereka, Alive, hingga lagu-lagu yang sudah tidak asing bagi para penggemar pop kultur Jepang yang mungkin tidak tahu-tahu amat dengan Do As Infinity seperti Rakuen dan tentunya, Fukai Mori berhasil mereka bawakan dengan apik.

Tidak hanya dengan lagu-lagunya, duet Van Tomiko dan  Ryo Owatari ini pun menghibur para pengunjung dengan sesi-sesi MC-nya yang sesekali dilakukan dalam bahasa Indonesia. Candaan dari Owatari-san, yang di tengah MC malah melantunkan lagu yang viral di Indonesia, Eta Terangkanlah, juga berhasil mengundang gelak tawa pengunjung. Aksi panggung Van Tomiko yang enerjik di panggung pun semakin menunjukkan bahwa mereka sangat menikmati pertunjukan pertamanya di Indonesia ini. Lewat lagu Honjitsu wa Seiten Nari, band ini menutup pertunjukan malam itu, dengan total 11 buah lagu yang dibawakan. (Sayangnya, lagu SUMMER DAYS yang sedianya akan dibawakan, tidak jadi dibawakan karena suatu sebab). Meski pertunjukan telah selesai, 47 orang penggemar DaI yang beruntung mendapat bonus special berupa meet and greet dengan band pujaannya tersebut, sementara acara Nakama Festival ditutup dengan tarian bon odori bersama seluruh pengunjung.

Demikian liputan 2 hari di Nakama Festival, yang meski masih diwarnai dengan kekurangan-kekurangannya, namun juga memiliki keunikannya sendiri (seperti segmen nonton bareng salah satu stasiun TV swasta di 3 buah screen raksasa panggung utama yang besar, 10 tahun ke depan juga mungkin belum ada lagi acara yang menghadirkan segmen ini). Kesuksesan Nakama Festival menghadirkan Do as Infinity menimbulkan harapan akan banyak acara yang menghadirkan artis asal Jepang yang dirindukan para penggemarnya di Indonesia.