Tokyo dan Osaka masuk dalam kota paling layak huni di dunia menurut Indeks Kelangsungan Hidup Global tahunan The Economist, yang memeriksa total 140 kota di seluruh dunia. kedua kota terebut sama-sama memiliki skor tertinggi untuk stabilitas dan perawatan kesehatan, Osaka lebih unggul dari Tokyo dalam hal infrastruktur.
Namun sebagai salah satu kota besar di Jepang, kepadatan lalu lintas di Osaka membuat para pengguna jalan merasa kesal ketika mengemudi. Dilansir dari Timeout, sebuah studi yang dilakukan baru-baru ini oleh Hiyacar, layanan penyewaan mobil peer-to-peer dari Inggris, memberi peringkat kota-kota berdasarkan seberapa stres mereka mengemudi dan dua kota di Jepang masuk dalam daftar sepuluh besar.
Menurut laporan tersebut, Mumbai, Paris, dan Jakarta adalah tiga kota paling stres bagi pengemudi. Anehnya, mengemudi paling membuat stres di Jepang justru berada di Nagoya, yang menempati urutan ketujuh di dunia, dengan Osaka mengikuti di tempat kesepuluh.
Studi yang dilakukan oleh Hiyacar meneliti 36 kota terpadat di dunia, dipilih 1o teratas berdasarkan beberapa faktor: jumlah kendaraan di setiap kota, tingkat kemacetan lalu lintas, kualitas jalan, pilihan transportasi umum, jumlah kecelakaan lalu lintas per tahun dan kepadatan kota masing-masing. Nagoya mencetak 5,1 dari sepuluh, tertinggal di belakang New York (5,6) dan Kuala Lumpur (5,3), sementara Osaka mencetak 4,9, menyamai Mexico City dan berada tepat di belakang London (5,0).
Meski begitu. sebagai ibu kota Jepang, Tokyo tidak masuk dalam daftar sepuluh besar,namun berada di tempat ke-15 dengan skor 4,7. Tokyo bersama dengan empat kota lain di Dunia, termasuk diantaranya Chicago, Bangkok, Rio de Janeiro dan Bangalore memiliki poin yang sama.
Kota Mumbai di India berada di puncak daftar dengan skor 7,4, gelar kota yang paling tidak stres untuk dikendarai jatuh ke Lima, Peru dengan skor hanya 2,1.