Berita Jepang | Japanesestation.com

Salah satu fans Arashi telah melakukan hal yang terlalu ekstrim untuk menunjukkan kefanatikannya. Di Prefektur Aichi, salah seorang pengguna Perpustakaan Kota Anjo menanyakan ke mana artikel Arashi yang seharusnya ada dalam majalah koleksi perpustakaan itu kepada staf. Setelah diusut, didapati bahwa 50 terbitan dan 332 halaman materi yang terkait dengan Arashi telah dicuri dari perpustakaan tersebut.

Direktur perpustakaan mengatakan kepada media, "Karena ini adalah milik warga, saya ingin agar dia berhenti melakukannya." Masyarakat Jepang lain juga geram atas penodaan informasi publik ini.

Beberapa netizen juga mengungkapkan perasaannya di internet:

“Saya tinggal di kota yang berbeda, tetapi saya juga pernah menemukan sebuah majalah dimana artikel tentang Satoshi Ohno dipotong. Ini benar-benar harus dihentikan. ” "Mengerikan ... ini sangat mengerikan." "Ini jelas dilakukan oleh seseorang tanpa hati nurani." "Benar-benar tidak pengertian kepada sesama fans Arashi lain." “Sebagai seorang warga Anjo dan fans Arashi, aku malu dengan kejahatan ini.” "Majalah sangat sulit untuk diganti, karena mereka tidak dicetak ulang." "Kalau kamu sangat menginginkannya, beli saja majalah itu."

Yang lebih aneh lagi, orang yang mencuri artikel itu melakukannya dengan sangat akurat. Artikel-artikel dipotong dengan hati-hati dengan pisau cutter dan halaman-halaman penuh dilepaskan dengan perlahan-lahan. Akibatnya, akan sangat sulit untuk menyadari bahwa artikel-artikel itu telah dicuri. Ini jelas merupakan karya seorang pro.

Kasus ini merupakan kejahatan yang sangat tidak biasa di zaman sekarang, ketika informasi, gambar, dan bahkan video Arashi dapat dengan mudah diperoleh melalui Internet. Hal Ini juga sangat berbahaya, karena secara tidak langsung dia telah menghapus sejarah mengenai Arashi dari sebuah perpustakaan publik, dimana tempat tersebut digunakan oleh banyak orang. Status penggemar dan fans pun akan tercoreng dengan adanya kejadian ini.

(featured image: Arama Japan)