Berita Jepang | Japanesestation.com

Pada tanggal 7 Desember 2007, seorang songwriter dari grup musik Supercell, ryo merilis sebuah lagu yang dibuatnya dengan software Vocaloid di situs video Jepang NicoNico Douga. Lagu berjudul Melt tersebut menjadi smash hit, dan mencapai posisi pertama dalam chart situs sharing video tersebut, dan berhasil mendorong popularitas sang diva digital ke dunia.

Lagu tersebut ternyata menjadi titik balik yang luar biasa bagi Ryo, yang kemudian dikontrak Sony Music dan memiliki karir yang sukses baik bersama dan tanpa Vocaloid. Meski demikian, nampaknya Ryo sendiri tidak pernah melupakan para penggemarnya di NicoNico, dan nampaknya cukup tersentuh saat mereka kembali membuat Melt memuncaki chart situs tersebut untuk merayakan 10 tahunnya.

Merayakan 10 tahun lagu tersebut, Chelly, vokalis grup Egoist yang diproduseri oleh Ryo menyanyikan versi cover lagu ini, dan merilis videonya pada 7 Desember 2017.

Namun ternyata kejutan untuk perayaan 10 tahun lagu tersebut tidak hanya itu saja. Pada jam 8.16 malam, tepat 10 tahun sejak di-upload-nya versi asli lagu tersebut, bintang enka Sachiko Kobayashi merilis versi cover-nya sendiri atas lagu Melt.

Kobayashi sendiri bukanlah orang asing di komunitasn NicoNico. Meski popularitasnya di media mainstream sudah berkurang seiring dengan menurunnya popularitas Enka secara umum, Kobayashi cukup dikenal di internet karena berbagai alasan, sebagian di antaranya adalah karena ia menyanyikan lagu penutup versi Jepang untuk anime Pokemon, dan juga kemunculannya di game Phantasy Star Online 2. Penyanyi enka berusia 64 tahun ini juga memiliki sebuah Vocaloid resmi yang didasarkan pada suaranya, yang bernama Sachiko.

 

ryo sendiri sangat gembira mengenai hal ini dan menuangkan kegembiraannya dalam cuitannya di media sosial twitter.

Bahkan jam rilisnya pun sama persis! Menyebalkan! Saya sangat senang!

(Featured image: SoraNews24)