Berita Jepang | Japanesestation.com

Baru saja merilis lagu perdananya pada tanggal 27 Januari kemarin, idol group Virtual Currency Girls (Kaso Tsuka Shojo) mengadakan sebuah konferensi pers untuk membahas pencurian sebesar 58 miliar Yen atau setara 500 juta USD dalam bentuk NEM yang dialami oleh Coincheck, salah satu bursa trading mata uang digital cryptocurrency yang bermarkas di Tokyo, Jepang. Coincheck dilaporkan telah dibobol oleh peretas, dan kasus itu pun kini telah dilaporkan kepada pihak kepolisian setempat.

Awal pekan ini, Coincheck telah menghentikan sebagian besar perdagangan pada bursa sahamnya, dan menghentikan penarikan seluruh cryptocurrency, kecuali BitCoin. Hal ini terjadi sebagai akibat dari pencurian mata uang virtual yang dianggap terbesar dalam sejarah.

Dilansir dari berbagai sumber, pihak Coincheck sendiri mengumumkan akan mengembalikan NEM dalam bentuk Yen termasuk termasuk grup Virtual Currency Girls yang selama ini dibayar dengan cryptocurrency, dan menggunakan Coincheck untuk segala aktivitasnya. Mereka seharusnya mendapat bayaran sebesar 2 juta Yen atau setara dengan 18.400 USD, namun kini mereka tidak dapat menerima gajinya karena pencurian tersebut.

Meski begitu, para anggota dari Virtual Currency Girls memutuskan untuk menolak dibayar dengan Yen, dan hanya akan menerima cryptocurrency sebagaimana mestinya. Penangguhan layanan Coincheck juga tidak akan menghentikan aktivitas Virtual Currency Girls, meski tidak dapat menerima pembayaran dari penggemar, grup tersebut mengumumkan bahwa mereka akan mengadakan konser gratis di Tokyo pada tanggal 16 Februari mendatang untuk para pengguna Coincheck.