Di antara penggemar manga, anime, atau serial novel populer, terdapat suatu perasaan ketegangan yang aneh setiap ada pemberitahuan bahwa sebuah properti akan diadaptasi menjadi sebuah versi live-action. Seringkali live-action itu cukup bisa diterima. Ada sedikit di antara mereka yang hasilnya sangat bagus. Namun kadang-kadang, hasilnya berada di bawah harapan para penggemar.
Sebuah survei terbaru yang dikeluarkan oleh MyNavi Woman mencoba untuk mengukur persisnya apa saja yang menyebabkan sebagian adaptasi live-action dari suatu franchise tertentu mengalami kegagalan dengan menanyakan pada para penggemar apa saja yang mereka benci dari adaptasi tersebut. Hasilnya memang tidak terlalu mengejutkan:
1. Pemain/penokohan (57,8% suara)
2. Kesetiaan/kesamaan pada franchise orisinilnya (35,6% suara)
3. Akting yang buruk (25,4% suara)
4. Pemunculan karakter yang sebelumnya tidak ada
5. Penggunaan efek spesial yang berlebihan atau buruk
Hasil survei juga mencantumkan beberapa kutipan dari orang-orang yang merinci alasan khusus mereka untuk tidak menyukai film versi live-action. Seorang wanita karir berusia 35 tahun mengatakan bahwa ia tidak menyukai penokohan dalam suatu film live-action karena “penggambarannya yang bertentangan dengan citra mapan karakter tertentu” dan seorang pekerja keuangan berusia 27 tahun mengatakan bahwa mereka seringkali “merusak dunia dari cerita dalam adaptasi tersebut.” Selain itu, seorang pekerja hotel berusia 40 tahun berpikir bahwa permasalahan terbesar yang ia perhatikan akhir-akhir ini adalah “penokohan sebagian idol yang tidak memiliki ketertarikan apapun” sebagai suatu karakter yang dicintai oleh para penggemar.
Walau memang banyak hujatan mengenai film live-action, mari kita semua berharap bahwa adaptasi live-action mendatang dari serial anime Attack on Titan bisa menyadari berbagai kekhawatiran para penggemar itu sebelum filmnya tayang di bioskop. Kita tidak ingin ada lagi suatu kemarahan bersama seperti yang muncul pada saat film Dragonball: Evolution muncul, suatu film yang diberi cap oleh para penggemarnya sebagai adaptasi live-action paling gagal hingga saat ini.
Source : ANIMENEWSNETWORK