Berita Jepang | Japanesestation.com

Soul of Chogokin atau Chogokin Damashii adalah salah satu line-up yang masuk di dalam daftar wajib punya bagi para kolektor mainan dewasa. Mereka yang tumbuh besar dengan anime mecha (robot) rilisan tahun 1970 - 1980 pasti tidak sanggup menahan godaan untuk memiliki satu dari produksi Soul of Chogokin. Entah itu Mazinger Z, Eva-01 atau Voltes V.

Di ajang Indonesia Comic Con 2016, Japanese Station berkesempatan melakukan wawancara eksklusif dengan kreator dari produk fenomenal buatan Bandai ini, Tsuyoshi Nonaka. Seniman grafis yang kini dikenal sebagai pembuat mainan ini dengan sangat detil menceritakan bagaimana kesukaannya akan mecha, terbentuknya Soul of Chogokin sampai kerisauannya melihat kecenderungan gaya seniman muda jaman sekarang.

interview-tsuyoshi-nonaka-sang-maestro-di-balik-soul-of-chogokin-2

Tsuyoshi Nonaka kini terkenal dalam membuat mainan, bagaimana anda mengawali karir hingga mampu menjadi seperti sekarang ini?

Saya sudah melihat mainan sejak saya kecil, dan saya menghormati orang-orang yang membuat mainan-mainan. Oleh karena itu saya tertarik untuk juga membuatnya karena dalam mendesainnya, hampir mencakup semua hal dalam satu proyek dan itu menyenangkan.

Apa inspirasi anda dalam membuat Soul of Chogokin ini?

Jadi sejak kecil saya sudah melihat mainan-mainan yang dibuat berdasarkan apa yang ada di TV, atau dalam film seperti itu. Nah, saya ingin mainan-mainan ini terlihat lebih detail hingga semirip mungkin dengan apa yang saya tonton di dalam film. Jadi saya merekonstruksi ulang mainan-mainan ini hingga terbuat Soul of Chogokin.

Kesulitan apa yang anda rasakan dalam membuat mainan-mainan ini?

Tentunya banyak sekali. Dalam membuat mainan ini selalu sulit karena awalnya mainan-mainan ini hanya berupa sebuah gambar. Bagaimana membuat mereka menjadi nyata dan sama dengan yang kita lihat di TV adalah sebuah tantangan sendiri. Untuk membuat bagaimana postur tubuhnya terlihat presisi, bagaimana bentuk muka yang pas dan mekanisme senjata. Entah itu masuk ke dalam tubuh dengan cara diputar masuk atau cukup masuk begitu saja. Benar-benar tidak semudah yang dibayangkan.

Apakah anda menonton/melihat sesuatu selain tokusatsu?

Saya banyak menonton dan melihat hal-hal lain, setiap minggunya pun saya pergi menonton ke bioskop. Saya tahu hal-hal lain yang ada seperti di DC, Marvel, Disney, Pixar.

Selain membuat mainan, apakah ada art atau sesuatu yang lain yang anda buat?

Ya, seperti package art. Saya mendesain sendiri packaging yang ada dalam mainan yang saya buat, serta cover-cover dari Tokusatsu, seperti itu.

interview-tsuyoshi-nonaka-sang-maestro-di-balik-soul-of-chogokin-1

Apa Tsuyoshi Nonaka seorang kolektor?

Kurang lebih apa yang saya buat pasti saya koleksi, saya juga mengoleksi hal-hal yang saya sukai lainnya. Sudah 30 tahun saya bekerja di dunia seperti ini tentu sudah banyak sekali yang dikoleksi. 

Adakah pesan-pesan yang dapat anda berikan bagi para kreator muda?

Sekarang ini sudah zaman yang serba digital, menurut saya itu baik dan memudahkan, namun terkadang ada hasil karya yang memiliki kesan yang terlalu ramai. Penggunaan teknologi zoom dapat membuat orang menjadi sangat detil namun hasilnya makna yang ingin ditampilkan dalam gambar tersebut kurang.

(Kemudian Tsuyoshi memberikan contoh karya kartu Yu-Gi-Oh atau Vanguard yang terlalu ramai dan detil di bagian belakangnya)

Saya sendiri setelah membuat sebuah karya, saya akan berdiri bercermin untuk melihat apakah gambar tersebut sudah bisa membawa sebuah makna dan pesan yang saya inginkan dapat tersampaikan atau tidak. Jadi lebih perhatikan balance yang ada dalam sebuah karya itu.

(Foto: Amozy Audrey)