Salju lebat di Prefektur Aomori telah menewaskan empat orang dan banyak kerusakan lainnya sepanjang liburan akhir tahun dan tahun baru. Keempat korban di kota Hirosaki dan Towada dilaporkan meninggal dunia pada Senin (06/01) malam. Penyebab kematian diduga karena korban hendak membersihkan atap dari salju.
Mengutip dari The Japan News, Prefektur Aomori telah menetapkan undang-undang bantuan bencana ke sepuluh kota termasuk kota Aomori. Ini merupakan kali pertama kebijakan ini kembali dikeluarkan sejak 2012. Menurut Badan Meteorologi Jepang, salju memiliki kedalaman 139 sentimeter di Aomori dan 115 sentimeter di Hirosaki, sekitar 3.6 kali lebih dalam dari rata-rata tahunan.
Sekitar 20 pohon di Hirosaki Park juga dilaporkan rusak dan tumbang akibat menahan bebal salju. Prefektur telah membentuk satuan tugas untuk menangani dampak dari salju lebat pada Sabtu (04/01) lalu. Lewat kebijakan baru ini, pemerintah kota akan menanggung biaya pembersihan salju di tiap rumah yang beresiko rusak, roboh, atau terisolasi.
Badan Meteorologi Jepang juga menyampaikan kepada penduduk untuk berhati-hati terhadap potensi bencana yang disebabkan oleh salju lebat, seperti bahaya lalu lintas dan longsor salju. Penduduk di sisi utara dan timur diminta waspada karena curah hujan salju yang lebat yang dapat berkembang menjadi badai salju.