Tokyo International Film Festival yang akan sebentar lagi akan digelar pada tanggal 25 Oktober sampai 3 November 2016 di Jepang memiliki satu agenda khusus bernama CROSSCUT ASIA dengan tujuan mempromosikan film-film Asia di kancah internasional. Program yang digelar bersama Japan Foundation Asia Center ini akan menyorot Indonesia di tahun ketiganya dengan tema Colorful Indonesia.
Terdiri lebih dari 10.000 pulau dan memiliki perbedaan budaya yang signifikan, Indonesia terkenal sebagai negara yang kaya akan keberagaman. The Japan Foundation dan TIFF telah memilih 11 film yang akan ditampilkan di tahun ini. Dari hasil karya sutradara yang sudah memiliki nama sampai nama-nama baru dengan proyeknya yang unik dan ambisius.
1. Trilogy About Intimacy karya Teddy Soeriaatmadja
Lahir di Tokyo pada 1975, Teddy memulai karirnya dengan film indie berjudul Culik. Karya terbarunya adalah trilogi film Lovely Man, Something in the Way dan About a Woman. Perhatiannya kepada sinematografi yang menawan dan detil dan kemampuan storytelling yang tinggi telah membuat Teddy menjadi salah satu dari sutradara paling diakui di Indonesia.
2. Tiga Dara (Three Sassy Sisters) karya Nia Dinata
Remake film rilisan tahun 1956 berjudul sama ini adalah hasil dari kegemaran Nia yang tumbuh dan terinspirasi dengan film yang disiarkan ulang di televisi Indonesia ini. Ini adalah karyanya sebagai bentuk penghormatan kepada sutradara favoritnya, Usmar Ismail.
3. Catatan Dodol Calon Dokter (Cado Cado: Doctor 101) karya Ifa Isfansyah
Tidak ada yang memutuskan menjadi dokter dengan dalih menyelamatkan nyawa orang lain sebagai tujuan utama. Orang pertama yang mereka selamatkan adalah dirinya sendiri. Begitulah inti dari film komedi romantis adaptasi novel berjudul sama karya sutradara asal Jogja, Ifa Isfansyah.
4. Emma' (Mother) karya Riri Riza
Film berdasarkan kisah nyata ini menceritakan sebuah keluarga Indonesia di Sulawesi Utara era 1960'an tentang isu yang masih berhembus sampai sekarang.
5. Filosofi Kopi karya Angga Dwimas Sasongko
Dua orang yang mendirikan sebuah kedai kopi bernama Filosofi Kopi mengambil tantangan untuk membuat cangkir kopi yang sempurna sembari menyelesaikan masa lalu mereka.
6. Following Diana karya Kamila Andini
Diana, ibu rumah tangga berusia 30 tahun, tinggal dengan suami dan rumahnya di rumah yang berseberangan dengan lokasi konstruksi. Suatu malam suami Diana pulang dengan berita mengejutkan tentang rencananya berbagi keluarga kecilnya dengan wanita yang lain.
7. Someone's Wife in the Boat of Someone's Husband karya Edwin
Romansa sederhana yang dibalut dengan keindahan hutan dan laut karya Indonesia. Menampilkan aktor kawakan Nikolas Saputra yang beradu akting dengan Mariana Renata.
8. Fiction karya Mouly Surya
Ketika pengejaran cinta Alisha memaksanya pindah menjadi tetangga Bari, sontak kehidupan Bari dan penghuni lainnya berubah. Fiction adalah cerita tentang sisi gelap dari cinta, obsesi dan mimpi.
9. After the Curfew karya Usmar Ismail
Satu-satunya film keluaran tahun 1954 yang direstorasi oleh National Museum of Singapore dan Film Foundation di tahun 2012 dari negatif aslinya.
Mari berharap agar semua film tersebut dapat mengharumkan nama bangsa di kancah Internasional!
(foto: Resky Ramadhan)