Berita Jepang | Japanesestation.com

Duo musik pop Yoasobi diundang ke dalam jamuan makan malam kenegaraan yang diselenggarakan oleh Presiden AS Joe Biden dan istrinya Jill di Gedung Putih pada Rabu 10 April lalu.

Dilansir melalui Kyodo, jamuan ini merupakan untuk menandai kunjungan kenegaraan Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida yang pertama dalam sembilan tahun.

Selain Yoasobi, juga terdapat pensiunan pemain tenis kursi roda, Shingo Kunieda di antara para tamu pada jamuan makan malam kenegaraan tersebut.

Lilas Ikuta dan Ayase tampak mengenakan pakaian hitam-hitam dalam acara jamuan di Gedung Putih
Lilas Ikuta dan Ayase tampak mengenakan pakaian hitam-hitam dalam acara jamuan di Gedung Putih (Drew Angerer/Getty Image)

Yoasobi, yang terdiri dari penyanyi-penulis lagu Lilas Ikuta dan komposer Ayase, telah menjadi populer di kalangan anak muda di Jepang berkat lagu hitnya baru-baru ini dengan judul Idol.

Sementara Kunieda, merupakan pemenang 28 gelar Grand Slam dan tiga medali emas Paralimpiade di kategori tunggal kursi roda putra, menerima People's Honor Award dari Kishida tahun lalu.

PM Kishida bersulang bersama Presiden Biden di White House (Kyodo).
PM Kishida bersulang bersama Presiden Biden di White House (Kyodo).

Para jajaran pembisinis Jepang termasuk Masayoshi Son, CEO raksasa investasi dan teknologi SoftBank Group Corp., dan Hiroshi Mikitani, ketua raksasa e-commerce Rakuten Group Inc., juga turut diundang oleh Kishida dengan tujuan untuk meningkatkan hubungan ekonomi dengan Amerika Serikat.

Pertemuan Biden dengan Kishida membahas kesepakatan untuk memperkuat aliansi keamanan mereka dengan mempertimbangkan peningkatan kekuatan militer dan ekonomi Tiongkok di Kawasan Indo-Pasifik. Mereka juga berjanji untuk bekerja sama memperkuat rantai pasokan suplai utama.

Setelah pertemuan tersebut, Kishida berpartisipasi dalam sebuah upacara untuk memperingati pemberian 250 pohon sakura Jepang kepada Amerika Serikat, yang akan ditanam di sekitar Cekungan Pasang Surut di Washington, ucap Kementerian Luar Negeri.

Pada tahun 1912, 3.000 pohon sakura dikirim ke Washington oleh Walikota Tokyo, Yukio Ozaki kala itu. Banyaknya pohon sakura yang ditanam di sekitar Cekungan Pasang Surut di sepanjang Sungai Potomac telah menjadi simbol persahabatan antara Jepang dan Amerika Serikat.