Para penerbit manga di Jepang kini tengah mengambil langkah-langkah proaktif terhadap pembajakan manga, beberapa di antaranya mengajukan tuntutan hukum untuk menghentikan website manga bajakan. Selama bertahun-tahun, mangaka mulai dari Tetsuya Chiba (Ashita no Joe) hingga mangaka hentai Gujira telah meminta para pembacanya untuk tidak mendukung pembajakan. Pada 4 Juni lalu, penerbit Shogakukan telah mulai menjalankan kampanye anti pembajakan terbarunya.
Kampanye bertajuk "NO!Kaizokuban-Iho Site" atau yang berarti “NO! Website manga bajakan dan illegal” tersebut bertujuan untuk memunahkan penggunaan website manga bajakan dan ilegal, dengan cara menerbitkan pengumuman dan iklan untuk semua majalah dan media digital yang berada di bawah perusahaan penerbitan tersebut. Diharapkan, dengan mempromosikan opsi legal ni, para pembaca akan turut serta dalam gerakan untuk menolak website manga bajakan dan manga illegal.
Kampanye ini menatakan bahwa penggunaan website manga bajakan meningkat secara pesat sejak musim gugur tahu lalu, dan ini mengancam pasar manga digital yang legal dan dapat melesukan industri manga secara keseluruhan. Mereka menyatakan bahwa “sebuah situs manga bajakan” besar menyebabkan kerugian yang diperkirakan mencapau 400 miliar yen, yang jika digabungkan dengan penggunaan situs ilegal lainnya, dapat membengkak hingga beberapa kali lipatnya.
Shogakukan menyatakan bahwa dalam dekade terakhir, mereka telah secara terus menerus meminta kepada situs manga bajakan untuk mencabut karya-karya yang melanggar hak cipta, sambal bekerjasama dengan polisi local dan firma hukum luar negeri untuk memburu administrator dan pengunggah manga bajakan dalam website tersebut. Para penerbit dihadapkan pada kenyataan bahwa meskipun ada berbagai usaha seperti itu, website manga bajakan tetap tumbuh subur. Website manga bajakan mengumpulkan biaya operasinya melalui keuntungan iklan yang didasarkan pada jumlah orang yang mengakses situsnya, dan Shogakukan melihat bahwa cara terbaik untuk menghentikan website sejenis adalah dengan cara menghilangkan para konsumennya, yang akan menyebabkan terhentinya aliran dana tersebut, dan akhirnya menyebabkan website tersebut tidak mampu lagi beroperasi.
Kampanye “NO! Website Manga Bajakan dan Ilegal” pertama diluncuran di majalah Big Comic Spirits milik Shogakukan pada edisi ke-27 yang terit pada 4 Juni lalu. Pengumuman serupa juga akan muncul di 23 terbitan lain milik perusahaan tersebut.