Berita Jepang | Japanesestation.com

Nama DOTA tentu gak asing lagi buat teman-teman JS yang hobi main game kan? Ya, game satu ini memang terkenal banget sampai-sampai menjadi salah satu game yang kabarnya bakal dipertandingkan dalam turnamen Pekan Olahraga Nasional 2021 di Papua mendatang untuk cabang eSports. Waw, keren ya?

Melihat kesuksesan DOTA, para gamer dan fans tentu bertanya-tanya bagaimana ya jadinya jika game satu ini diadaptasi ke dalam bentuk animasi? Apakah akan sebagus gamenya? Nah. Pertanyaan para gamer dan fans pun akhirnya terjawab dengan kolaborasi keren Netflix dan Valve dalam anime  DOTA: Dragon’s Blood.

Nah, kira-kira jadinya bagaimana nih? Simak trailernya berikut!

Jika melihat trailernya, keren juga ya? Sepertinya non-player juga bisa tertarik nih!

Nah, sebelum masuk ke pembahasan plot, mari kita tengok salah satu nama di balik anime ini. Salah satu nama yang mungkin pernah kita dengar adalah sang produser, Ashley Miller, yang dikenal dengan Fringe, Andromeda, dan Thor X-Men: First Class. Melihat karyanya yang bukan dalam bentuk animasi, mungkin membuat kita sedikit khwatir tentang proyek barunya ini. Tapi, jika melihat trailer di atas, jauh dari kata “jelek” kan? Animasinya malah nyaman dilihat mata!

Nah, dan bukan cuma dalam trailer, anime 8 episode ini memiliki kualitas animasi yang gak berubah sampai di akhir episodenya. Cerita dan hubungan antara para karakternya juga bisa dipahami meski ditonton oleh teman-teman yanng tidak terlalu mendalami dunia DOTA. Meskipun begitu, di akhir ceritanya nanti, teman-teman akan dibuat bertanya-tanya. Wah, ada apa ya? Tunggu saja tanggal mainnya!

anime dota japanesestation.com
Salah satu scene dalam DOTA: Dragon's Blood (dok. Netflix)

Sekarang, JS akan membicarakan plotnya dulu!

Jadi, cerita DOTA: Dragon’s Blood sendiri  akan menceritakan tentang petualangan Davion sang Dragon Knight yang berpetualang untuk mencari jati dirinya yang sbeenarnya. Di tengah petualangannya, ia bertemu dengan Princess Mirana, alias  Princess of The Moon (POTM). Jalan cerita akan membuat kita melihat masalah pribadi kedua karakter ini.

anime dota japanesestation.com
Salah satu scene dalam DOTA: Dragon's Blood (dok. Netflix)
anime dota japanesestation.com
Princess Mirana (dok. Netflix)

Pacing cerita juga cukup rapi. Awalnya, anime terkesan lambat namun tenang saja, pace-nya tidak akan membuatmu bosan kok! Para pembuat anime ini sepertinya tahu benar di mana mereka harus menaruh alur lambat dan cepatnya.

Selaun karakter Davion dan Mirana, teman-teman juga akan dikenalkan dengan beberapa hero lain, seperti Invoker dan Luna. Kedua hero ini juka memiliki screentime yang cukup dan bukan hanya “sekadar lewat.” Sayangnya, hal inilah yang menimbulkan beberapa pertanyaan yang tak terjawab di akhir---plothole?

anime dota japanesestation.com
Invoker (dok. Netflix)

Nah, mungkin di antara teman-teman ada yang bertanya-tanya studio animasi manakah yang membuat anime ini? Habis, animasinya enak dilihat! Tak heran memang, studio-nya adalah Studio Mir, studio animasi di balik seri legendaris, The Legend of Korra dan Voltron: Legendary Defender. Pantas saja ya?

Dan buat kalian penggemar voice actor dan voice actress, pasti bakal senang nih. Meski bukan dub Jepang, suara ikemen dari Yuri Lowenthal (Sasuke Uchiha dalam Naruto) yang mengisi suara Davion akan terdengar sampai ke ujung episode. Begitu juga dengan Lara Pulver yang mengisi suara Mirana, pas banget!  

Sementara itu, Troy Baker yang mengisi suara Invoker juga dapat mengisi perannya dengan baik dan membuat Invoker “hidup.” Troy sendiri memiliki nama yang cukup dikenal atas voice acting-nya dalam seri Metal Gear Solid, Bleach, Fullmetal Alchemist: Brotherhood dan One Piece.

anime dota japanesestation.com
Salah satu scene dalam DOTA: Dragon's Blood (dok. Netflix)

Satu lagi yang patut dipuji dari DOTA: Dragon’s Blood adalah background music-nya. Setiap track OST-nya sangat pas dengan apa yang digambarkan dalam animenya. Pas!

Intinya, dilihat secara keseluruhan hingga episode 8, anime DOTA: Dragon’s Blood cukup menarik dan sayang untuk dilewatkan. Meski memiliki kekurangan di akhir cerita yang bikin kita bertanya-tanya, tetapi visual dan musik yang apik, serta voice acting yang pas dengan ceritanya yang cukup bisa dipahami bagi non-fans membuatnya layak tonton!

Penasaran? Tunggu tanggal rilisnya pada 25 Maret mendatang ya! Hanya di Netflix!