Production I.G (Ghost in the Shell, Jin-Roh, Blood: The Last Vampire) telah mengumumkan pada hari Jumat bahwa studio tersebut sedang menganimasikan manga sejarah terkenal karya Hinako Sugiura yang berjudul Sarusuberi dengan sutradara pemenang Annecy, Keiichi Hara (Summer Days with Coo, Colorful). Production I.G menjelaskan ceritanya, yang akan memiliki judul berbahasa Inggris Miss Hokusai:
Waktu: 1814
Tempat: Edo, sekarang dikenal sebagai Tokyo. Salah satu kota dengan populasi terbesar di dunia, dipadati oleh petani, samurai, warga kota, pedagang, bangsawan, seniman, wanita penghibur, dan bahkan mungkin hal-hal supernatural.
Sebagai seorang seniman yang telah memiliki banyak pencapaian pada masanya dan berumur 50-an, Tetsuzo dapat membanggakan para kliennya yang berasal dari seluruh Jepang, dan tanpa lelah bekerja di studio sekaligus rumahnya yang berantakan dipenuhi oleh sampah. Ia menghabiskan hari-harinya menciptakan karya seni yang menakjubkan, mulai dari Bodhidharma berukuran raksasa yang ditampilkan pada selembar kertas berukuran 180 meter persegi, hingga pada sepasang burung pipit yang dilukis pada butir beras yang kecil. Pemarah, sarkastik, dan tanpa keinginan akan sake atau uang, ia akan memasang harga yang sangat mahal untuk pekerjaan yang tidak terlalu menarik baginya.
Putri ke-3 dari 4 putri Tetsuzo yang lahir dari pernikahan keduanya, O-Ei yang berumur 23 tahun dan memiliki sifat terus terang, mewarisi bakat dan kekeras-kepalaan ayahnya, dan seringkali ia yang akan melukis menggantikan ayahnya, meskipun tanpa penghargaan. Kemampuan seninya sangat kuat sampai terkadang membawa masalah. "Kami adalah ayah dan anak; dengan 2 kuas dan 4 sumpit, aku rasa kami akan selalu bisa menemukan cara untuk bertahan."
Berpuluh tahun kemudian, Eropa mengetahui talenta Tetsuzo yang luar biasa. DIa akan paling dikenal dengan satu dari banyak namanya: Katsushika Hokusai. Ia akan memikat Renoir dan van Gogh, Monet, dan Klimt.
Bagaimanapun, belakangan ini sangat sedikit yang bahkan menyadari wanita yang membantunya sepanjang hidupnya, dan sangat berkontribusi terhadap seninya meskipun tanpa penghargaan. Ini adalah cerita yang belum terungkap mengenai O-Ei, putri dari Master Hokusai: penggambaran dari wanita ceria dan berjiwa bebas yang tertutup oleh bayang-bayang ayahnya yang legendaris, terungkap melalui berubahnya musim.
Sugiura memulai debut manga-nya pada tahun 1980 pada majalah percobaan Garo, dan membuat ciri khas dengan cerita sejarahnyamengenai Jepang pada era Edo yang diteliti dengan cermat. Gaya penceritaannya yang unik memenangkan Japan Cartoonists' Association Award pada tahun 1984 dan Bunshun Manga Award pada tahun 1988. Ia mulai menyerialisasikan Sarusuberi pada majalah Manga Sunday (Jitsugyo no Nihon Sha, Ltd.) sejak tahun 1983 sampai tahun 1987. Ia meninggal dunia pada tahun 2005 di umur yang ke-46.
Hara bekerja selama bertahun-tahun pada seri anime televisi Crayon Shin-chan sebelum mengumpulkan perhatian secara kritis untuk film-film seperti Crayon Shin-chan: Arashi o Yobu Appare! Sengoku Daikassen (Crayon Shin-chan; Brilliant! The Great Battle of the Warring States) dan Summer Days with Coo. Ia mendapat penghargaan Jury's Special Distinction dan Audience Award untuk film bittersweet yang berjudul Colorful pada Annecy 2011. Sejak itu ia pun membuat film live-action, film biografi pada tahun 2013 tentang pembuat film Jepang, Keisuke Kinoshita.
Miho Maruo (Colorful, The Dog of Flanders, Kodocha) menulis screenplay untuk Miss Hokusai, dan Yoshimi Itazu (The Wind Rises, Dennō Coil, planned Yume-Miru Kikai film by the late Satoshi Kon) sebagai chief animator. Hiroshi Ohno (A Letter to Momo, Wolf Children) menangani gambar untuk latar belakang. Film ini akan tayang pada tahun depan, dan Production I.G menangani distribusi dan penjualannya ke seluruh dunia.