Gijinka atau antromorfisasi semakin sering terlihat di dunia animasi dan ilustrasi Jepang. Penggambaran hal-hal non-manusia menjadi sosok manusia ini terbukti populer, misalnya dengan anime seperti Hataraku Saibo (sel badan manusia), Bincho-tan (arang), Hetalia (negara), Kantai Collection (kendaraan perang), dan sebagainya. Kini, gijinka di Jepang telah mencapai level keabsurdan baru: Unko Danshi, yang merupakan gijinka dari kotoran manusia.
Unko Danshi terdiri atas 6 karakter, yaitu Futsuu no Unko (kotoran normal) yang diisisuarakan oleh Takahiro Sakurai, Katai Unko (kotoran keras) yang diisisuarakan oleh Toshiyuki Morikawa, sepasang anak kembar Korokoro Unko Kyoudai (kotoran yang menumpuk) yang diisisuarakan oleh Junji Tachibana, Onakakudashi Unko (kotoran diare) yang diisisuarakan oleh Miyu Irino, dan Bariumu Unko (kotoran Barium; Barium merupakan zat yang biasanya harus dikonsumsi sebelum melakukan x-ray bagian pencernaan, biasanya menyebabkan memucatnya warna kotoran, digambarkan dalam gijinka ini sebagai karakter dengan kulit pucat dan rambut putih) yang diisisurakan oleh Arata Furuta. Keenamnya merupakan tokoh dalam game berjudul Unko Danshi: Dokidoki Share House.
Onakakudashi UnkoGame tersebut, sayangnya, hanyalah sebuah otome game rekaan yang konsepnya diperkenalkan Ayah Bakabon di episode 4 anime komedi Shinya! Tensai Bakabon. Seri anime tersebut bahkan memanfaatkan konsep tersebut lebih jauh lagi, dengan menampilkan sebuah iklan bohongan untuk “game” tersebut dan memperkenalkan tokoh-tokoh dan para pemerannya.
Shinya! Tensai Bakabon merupakan anime televisi pertama dari manga komedi Tensai Bakabon karya Fujio Akatsuka dalam 18 tahun terakhir, setelah sebelumnya hadir dalam 4 anime televisi di antara tahun 1971 dan 2000. Anime tersebut tayang di televisi Jepang sejak 10 Juli lalu.
(All images: nijimen.net)