Berita Jepang | Japanesestation.com

Selain manga, anime, game dan otomotof dan lain - lain, industri film dewasa atau AV di Jepang menjadi salah satu hal yang menonjol dan setiap tahunnya terus berkembang. Faktor utamanya adalah karena negara tersebut telah melegalkan indsutri film dewasa, namun dibalik itu semua ternyata ada andil yang cukup besar dari para pencari bakat untuk menjadi bintang dalam film ini.

Tugas mereka adalah untuk menemukan seorang wanita yang potensial dan kemudian meyakinkannya untuk datang ke kantor produksi atau bakat untuk melakukan wawancara.

Dilansir Tokyokinky dari sebuah wawancara di Asahi Shimbun, seorang mantan pencari bakat yang pernah beroperasi di jalanan kota Tokyo mengungkap rahasia dibalik pekerjaannya. Ia bercerita telah memulai pekerjaan ini sejak tahun 1990-an setelah bertemu dengan seorang aktris film dewasa di sebuah pesta dan mendengar bahwa dengan melakukan pekerjaan itu, ia bisa memperoleh ¥ 1 juta hanya dalam sebulan.

Sejak memulainya di tahun 1990-an, sang pencari bakat mampu menghasilkan ¥ 3 juta dalam sebulan, dan pada tahun 2010, dia memperkenalkan lebih dari 40 wanita per bulan ke perusahaan - perusahaan produksi, dimana sekitar 15 orang berhasil terjun ke indsutri film dewasa.

Begitu wanita yang dia perkenalkan kepada perusahaan pembuat film dewasa berhasil menjadi pemeran film, maka dia akan mendapatkan biaya pencari, setiap kali wanita yang dibawanya merilis video. Dengan demikian, ini merupakan pekerjaan yang sangat menguntungkan dan untuk mencapai hasil tersebut, dia acap kali berjalan-jalan di kota, terutama di kota - kota besar.

Awalnya para pencari bakat sendiri tidak akan menawarkan secara langsung untuk terjun ke dunia film dewasa, tapi dengan tipu dayanya dia akan membuat target bertanya apakah perusahaan produksi itu terlibat dalam pembuatan film dewasa. Setelah itu dia baru menjelaskan bahwa ada banyak peluang untuk melakukan segala macam pekerjaan di perusahaan tersebut, seperti model gravure hingga menjadi bintang film dewasa. Bahkan dalam kontrak yang dibuat, kata AV tidak pernah ditulis dengan jelas, sebagai ganti, mereka akan menulisnya sebagai konten dewasa.

Namun, sejak tahun 2005 silam, sebuah peraturan di kota Tokyo telah melarang para pencari bakat untuk beroperasi di jalanan. Untuk alasan ini, mereka menggunakan tipuan dengan mengaku-ngaku sebagai pencari bakat untuk dunia permodelan.

Jika kalian bertanya-tanya bagaimana bisa ada banyak wanita terkenal masuk ke industri film dewasa, hal ini sering terjadi karena mereka secara agresif dibujuk untuk pindah dari karirnya di dunia pemodelan, idolgravure dan hostess. Hasilnya, sekarang jumlah wanita yang menjadi pemeran dalam industri film ini hampir tak terhitung jumlahnya.